Denpasar (Antaranews Bali) - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengaku pihaknya telah melayangkan surat protes terkait persoalan keputusan sepihak dari Presiden Olympic Council of Asia (OCA) yang meniadakan kelas pertandingan 62 kilogram dalam Asian Games 2018.

"Indonesia minta agar pihak OCA tidak meneruskan keputusan yang diambil sepihak tanpa pembahasan rakom itu, karena sangat merugikan Indonesia," katanya disela-sela pembukaan `Pelatihan Manajemen Olahraga Modern` di Denpasar, Sabtu sore.

Setelah membuka pelatihan bertema "Sukses manajemen, Sukses prestasi" di GOR Lila Bhuana Denpasar itu, Menpora menjelaskan pihaknya sangat menyayangkan keputusan tersebut, karena hal itu bisa merugikan Indonesia.

"Keputusan itu bisa mengurangi perolehan medali, karena Indonesia meraih medali perak pada kelas 62 kg itu yang dipersembahkan Eko Yuli Irawan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Menpora juga menegaskan bahwa cabang olahraga pencak silat akan dikenalkan oleh kementerian yang dipimpinnya melalui cuplikan sebuah film yang diproduksi Hollywood.

"Untuk memajukan olahraga Indonesia agar lebih mendunia, kami berencana mengenalkan cabang olahraga pencak silat melalui layar lebar atau film yang nantinya diproduksi Hollywood," katanya.

Untuk bisa masuk ke kancah internasional, pencak silat memang harus bisa dipertandingkan di Olimpiade, agar bisa mengikuti ajang tersebut minimal syarat harus ada dukungan dari 70 negara.

Selain itu, jika pencak silat ingin masuk dan dikenal di kancah dunia, maka harus bisa masuk "sport olimpic" dan untuk bisa masuk harus ada kerja sama dengan diplomat Indonesia bersama para pesilat dunia.

"Jadi, untuk mempromosikan olahraga di Indonesia yang belum masuk cabang olahraga di tingkat Internasional, saya mengapresiasi pencak silat dijadikan salah satu adegan film di Hollywodd. Mudah-mudahan dengan adanya pemutaran film itu, semoga pencak silat akan lebih mendunia," katanya. (ed)

Video oleh Pande Yudha


Pewarta: Pande Yudha

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018