Jakarta (Antaranews Bali) - Asteroid supercepat, pada 4 Februari pukul 16.30 waktu AS bagian timur atau 5 Februari pukul 04.30 WIB tadi, telah bergerak ke titik terdekat ke Bumi.
Tetapi asteroid ini tidak berisiko menabrak planet kita, kata NASA dalam laman space.com.
Asteroid bernama 2002 AJ129 itu mencapai titik terdekat ke Bumi pada jarak 4,2 juta km.
Menurut NASA, asteroid itu bergerak dalam kecepatan 122.310 km per jam atau lebih cepat ketimbang asterorid mana pun yang berada dekat ke Bumi.
Meski oleh NASA dikelompokkan "asteroid berbahaya", 2002 AJ129 tidak menimbulkan ancaman tumbukan ke Bumi paling tidak sampai abad mendatang.
Asteroid disebut berbahaya jika berdiameter di atas 140 meter dan mengorbit dalam jarak 7,48 juta km dari Bumi.
"Kami sudah melacak asteroid ini selama 14 tahun dan mengetahui sangat akurat orbitnya," kata Paul Chodas, manajer Center for Near-Earth Object Studies NASA di Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California.
"Kalkulasi kami menunjukkan bahwa asteroid 2002 AJ129 punya peluang nol untuk menabrak BumiĀ pada 4 Februari atau kapan pun sampai 100 tahun ke depan." (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Tetapi asteroid ini tidak berisiko menabrak planet kita, kata NASA dalam laman space.com.
Asteroid bernama 2002 AJ129 itu mencapai titik terdekat ke Bumi pada jarak 4,2 juta km.
Menurut NASA, asteroid itu bergerak dalam kecepatan 122.310 km per jam atau lebih cepat ketimbang asterorid mana pun yang berada dekat ke Bumi.
Meski oleh NASA dikelompokkan "asteroid berbahaya", 2002 AJ129 tidak menimbulkan ancaman tumbukan ke Bumi paling tidak sampai abad mendatang.
Asteroid disebut berbahaya jika berdiameter di atas 140 meter dan mengorbit dalam jarak 7,48 juta km dari Bumi.
"Kami sudah melacak asteroid ini selama 14 tahun dan mengetahui sangat akurat orbitnya," kata Paul Chodas, manajer Center for Near-Earth Object Studies NASA di Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California.
"Kalkulasi kami menunjukkan bahwa asteroid 2002 AJ129 punya peluang nol untuk menabrak BumiĀ pada 4 Februari atau kapan pun sampai 100 tahun ke depan." (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018