Negara (Antaranews Bali) - Otoritas Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana mewaspadai cuaca buruk di Selat Bali yang sering terjadi belakangan ini.

"Pada sore hari hujan lebat disertai angin kencang dan kabut sering turun di Selat Bali, membuat jarak pandang nahkoda terbatas. Itu membahayakan pelayaran kapal," kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono, Rabu.

Saat cuaca buruk, pihaknya akan menempuh kebijakan penundaan sementara kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, demikian juga sebaliknya.

Dari hari Selasa (23/1) hingga Rabu, menurutnya, penundaan pelayaran sudah dua kali pihaknya lakukan yang rata-rata berlangsung sekitar 30 menit.

"Hari ini kami juga sempat menutup sementara pelayaran di Selat Bali selama 30 menit mulai pukul 15.00 wita, pada hari Selasa juga terjadi hal yang sama," katanya.

Saat cuaca buruk, katanya, kapal yang sandar di dermaga diperintahkan untuk tidak berangkat, sementara yang sudah terlanjur berangkat diperintahkan mengapung serta menurunkan jangkar pada perairan yang dianggap aman.

Ia menegaskan, sistem buka tutup pelabuhan akan tetap pihaknya lakukan untuk menghindari kecelakaan di laut, meskipun pada jam padat kendaraan yang akan menyeberang.

"Keselamatan menjadi prioritas kami dan tidak bisa ditawar. Lebih baik terlambat menyeberang asal selamat sampai tujuan," katanya.(GBI)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018