Negara (Antaranews Bali) - Seorang nelayan dari Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana bernama Rosidin (40), yang menjadi penderita epilepsi, ditemukan tewas tenggelam, Jumat siang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris Yusak Agustinus Sooai menyebutkan, jenazah nelayan asal Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambenga, Kecamatan Negara itu pertama kali dilihat oleh Gusti Putu Suarnita, saat melintas di jembatan jalan Pusat observasi kelautan (Seacorm) yang masuk wilayah Desa Budeng.

Di sungai yang mengalir di bawah jembatan tersebut, ia melihat sesosok orang mengapung terbawa arus pasang air laut dari arah barat ke timur yang hingga masuk ke sungai tersebut.

Ia lantas menghentikan Nasrul, warga Desa Pengambengan yang melintas yang langsung turun ke sungai berusaha untuk menjangkau sosok orang yang belakangan diketahui sudah tewas tersebut.

Tidak berapa lama, Edi Winarto, warga Desa Melaya, Kecamatan Melaya yang melintas juga ikut turun ke sungai, namun karena arus deras mereka hanya bisa membawa mayat tersebut ke pinggir yang terhalang hutan bakau.

"Keduanya memutuskan untuk terus memegang mayat tersebut hingga datang pertolongan dari tim SAR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah melakukan evakuasi," kata AKP Yusak Agustinus Sooai.

Terkait kematian Rosidin ini, pihak keluarga sudah merelakan, yang dari visum tim medis tidak ditemukan tanda kekerasan pada badan korban.
Umbia, kakak Rosidin mengakui, adiknya tersebut memiliki riwayat sakit epilepsi yang diduga kambuh saat yang bersangkutan menguras sampannya.

Sementara berdasarkan keterangan warga sekitar, karena penyakitnya itu, Rosidin dilarang keluarganya untuk melaut terlalu jauh, karena pernah saat berada di Pulau Senggrong dengan jarak perjalanan sekitar 4 jam dari Desa Pengambengan, epilepsi yang ia derita kambuh. (GBI)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018