Semarapura (Antaranews Bali) - Perusahaan Daerah Nusa Kertha Kosala (PDNKK), milik Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali selama ini tidak mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), karena keuntungan yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional.
"Perusahaan yang berdiri tahun 1984 atau 34 tahun yang silam kondisinya kini sangat stagnan karena hanya mengandalkan pendapatan dari jasa percetakan," kata Direktur Perusahaan Daerah Nusa Kertha Kosala I Wayan Sukadana, Minggu.
Ia mengatakan, sementara usaha pendapatan lain seperti sarang burung walet mengalami penurunan yang signifikan. Jumlahnya kalau dihitung sekali panen hanya menghasilkan Rp2,7 juta. Demikian juga usaha percetakan dan alat tulis kantor hanya bisa memutar biaya operasional, tanpa meraih keuntungan.
Pada sisi lain untuk mengembangkan perusahaan bergerak menangani sektor lain terbentur pada masalah permodalan, karena modal yang dimiliki sangat terbatas.
Sedangkan keuntungan yang diperoleh untuk menutupi biaya operasional setiap bulan mencapai Rp22 juta. Jasa percetakan serta alat tulis kantor untuk melayani organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Klungkung pembayarannya setiap tiga hingga enam bulan.
Oleh sebab itu untuk menyelamatkan dan mengembangkan perusahaan daerah tersebut perlu adanya penyertaan modal dari Pemkab sehingga pengembangannya dapat dilakukan lebih baik di masa-masa mendatang.
Pengembangan usaha ke sektor lain juga perlu dilakukan, sehingga nantinya dapat memberikan pemasukan untuk pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Klungkung. Pengembangan usaha yang berpeluang tersebut antara lain menangani "City tour" dalam pengelolaan pariwisata dan parkir di Kabupaten Klungkung.
Hal itu sempat dibicarakan dengan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, namun masih perlu dibahas dan dikaji lebih lanjut, ujar I Wayan Sukadana. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Perusahaan yang berdiri tahun 1984 atau 34 tahun yang silam kondisinya kini sangat stagnan karena hanya mengandalkan pendapatan dari jasa percetakan," kata Direktur Perusahaan Daerah Nusa Kertha Kosala I Wayan Sukadana, Minggu.
Ia mengatakan, sementara usaha pendapatan lain seperti sarang burung walet mengalami penurunan yang signifikan. Jumlahnya kalau dihitung sekali panen hanya menghasilkan Rp2,7 juta. Demikian juga usaha percetakan dan alat tulis kantor hanya bisa memutar biaya operasional, tanpa meraih keuntungan.
Pada sisi lain untuk mengembangkan perusahaan bergerak menangani sektor lain terbentur pada masalah permodalan, karena modal yang dimiliki sangat terbatas.
Sedangkan keuntungan yang diperoleh untuk menutupi biaya operasional setiap bulan mencapai Rp22 juta. Jasa percetakan serta alat tulis kantor untuk melayani organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Klungkung pembayarannya setiap tiga hingga enam bulan.
Oleh sebab itu untuk menyelamatkan dan mengembangkan perusahaan daerah tersebut perlu adanya penyertaan modal dari Pemkab sehingga pengembangannya dapat dilakukan lebih baik di masa-masa mendatang.
Pengembangan usaha ke sektor lain juga perlu dilakukan, sehingga nantinya dapat memberikan pemasukan untuk pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Klungkung. Pengembangan usaha yang berpeluang tersebut antara lain menangani "City tour" dalam pengelolaan pariwisata dan parkir di Kabupaten Klungkung.
Hal itu sempat dibicarakan dengan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, namun masih perlu dibahas dan dikaji lebih lanjut, ujar I Wayan Sukadana. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018