Mangupura (Antaranews Bali) - Anggota Komisi III DPRD Badung, Bali, I Gede Aryantha, menilai pengerjaan jalan "shortcut" Desa Canggu menuju Desa Tibubeneng itu sangat penting untuk mengatasi kemacetan di jalur menuju sejumlah tujuan wisata di Kuta Utara.
"Kami mendorong Pemkab Badung melakukan upaya ini untuk mengurai kemacetan di daerah itu dengan membuat jalur 'shortcut' di Jalan Penghubung Desa Canggu dan Desa Tibubeneng, bukan antara Desa Canggu dengan Jalan Desa Pererenan," ujarnya di Gedung DPRD Badung, Kamis.
Menurut dia, upaya pembangunan jalan ini dilakukan karena Jalan dari Desa Canggu menuju Desa Tibubeneng sudah menjadi jalur wisatawan mancanegara menuju sejumlah objek wisata di Kuta itu, sehingga infratruktur penunjang perlu dibenahi.
Hal tersebut juga sejalan dengan konsep pembangunan Kabupaten Badung yang dipimpin Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, khususnya yang telah tertuang dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB).
Dari lima program prioritas Pemkab Badung ini salah satunya pengembangan pariwisata yang menjadi sumber pendapatan pemerintah daerah setempat. "Apabila infrastrukturnya Bagus, maka otomatis pendapatan juga tinggi dan akan berimbas pada program-program lainnya," ujar Politisikus Partai Gerindra ini.
Selain itu, sudah terdapat badan jalan untuk jalur Desa Canggu-Tibubeneng yang juga siap diperbaikan atau jika kemungkinan dilakukan pelebaran.
"Shortcut yang ada di Canggu-Tibubeneng sangat krodit, kendaraan berebut, jadi sering terjadi kecelakaan," katanya.
Apabila Pemkab Badung terkendala pembebasan lahan untuk pelebaran jalan, maka harus melakukan pendekatan khusus dengan pemilik lahan dan memang ada niat dari pemerintah untuk melakukan upaya ini.
Sebelumnya, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa melakukan pemantauan terkait upaya pemecahan kemacetan di Wilayah Canggu, yang rencananya jalan penghubung Desa Canggu dengan Desa Pererenan yang bisa dilalui kendaraan bermotor. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami mendorong Pemkab Badung melakukan upaya ini untuk mengurai kemacetan di daerah itu dengan membuat jalur 'shortcut' di Jalan Penghubung Desa Canggu dan Desa Tibubeneng, bukan antara Desa Canggu dengan Jalan Desa Pererenan," ujarnya di Gedung DPRD Badung, Kamis.
Menurut dia, upaya pembangunan jalan ini dilakukan karena Jalan dari Desa Canggu menuju Desa Tibubeneng sudah menjadi jalur wisatawan mancanegara menuju sejumlah objek wisata di Kuta itu, sehingga infratruktur penunjang perlu dibenahi.
Hal tersebut juga sejalan dengan konsep pembangunan Kabupaten Badung yang dipimpin Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, khususnya yang telah tertuang dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB).
Dari lima program prioritas Pemkab Badung ini salah satunya pengembangan pariwisata yang menjadi sumber pendapatan pemerintah daerah setempat. "Apabila infrastrukturnya Bagus, maka otomatis pendapatan juga tinggi dan akan berimbas pada program-program lainnya," ujar Politisikus Partai Gerindra ini.
Selain itu, sudah terdapat badan jalan untuk jalur Desa Canggu-Tibubeneng yang juga siap diperbaikan atau jika kemungkinan dilakukan pelebaran.
"Shortcut yang ada di Canggu-Tibubeneng sangat krodit, kendaraan berebut, jadi sering terjadi kecelakaan," katanya.
Apabila Pemkab Badung terkendala pembebasan lahan untuk pelebaran jalan, maka harus melakukan pendekatan khusus dengan pemilik lahan dan memang ada niat dari pemerintah untuk melakukan upaya ini.
Sebelumnya, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa melakukan pemantauan terkait upaya pemecahan kemacetan di Wilayah Canggu, yang rencananya jalan penghubung Desa Canggu dengan Desa Pererenan yang bisa dilalui kendaraan bermotor. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018