Jakarta (Antara Bali) - Upacara serah terima jabatan Panglima TNI dari Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto diwarnai "flight pass" sepuluh pesawat tempur, Sukhoi dan F-16 Falcon di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu pagi.

"Flight pass" pesawat tempur pada acara Sertijab Panglima TNI baru pertama kali dilakukan. Banyak undangan yang tidak mengetahui bahwa lima pesawat tempur F-16 dan lima pesawat Sukhoi akan melintasi saat upacara sertijab Panglima TNI berlangsung.

Dalam sambutannya, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh jajarannya di lingkungan TNI, para pemangku kepentingan serta seluruh prajurit TNI yang telah mendukung kepemimpinannya selama ini.

"Dengan telah dilantiknya Marsekal Hadi sebagai Panglima TNI, hari ini secara resmi saya serahkan tongkat komando ini. Selamat menjalankan amanat yang tidak ringan ini," kata Gatot.

Sebagai prajurit yang telah bekerja selama 36 tahun, dirinya meyakini bahwa Marsekal Hadi yang memiliki wawasan yang luas mampu memimpin TNI sesuai harapan bangsa dan negara, dan TNI bisa melaksanakan tugas pokoknya sesuai amanat UU.

Pada kesempatan itu, Gatot meminta maaf atas kekurangan dan kekeliruan yang terjadi selama dia menjabat.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menjelaskan dirinya bertekad membangun TNI yang disiplin, profesional dan rendah hati. Semua itu untuk membentuk TNI yang kuat dan mandiri serta dipercayai masyarakat.

Hadi juga akan terus memperjuangkan pemenuhan Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF). Hal itu sebagai syarat utama menuju TNI yang moderen dan berkekuatan.

"Berangkat dari ketaatan pada hukum dan kekosisten, TNI berjalan pada koridor MEF sesuai rencana TNI serta melanjutkan program-program dari pak Gatot," tutur Hadi. (WDY)

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017