Amlapura (Antara Bali) - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali membangun 35 "shelter" (hunian sementara) bagi warga pengungsi Gunung Agung di Kantor UPTD Pertanian Rendang, Karangasem, Bali.

"Pembangunan hunian sementara ini sebagai respons kami atas permintaan masyarakat yang mengharapkan tempat pengungsian yang lebih layak," ujar Koordinator Shelter PMI Provinsi Bali, I Wayan Winata, di Amlapura, Karangasem, Jumat.

Wayan Winata menjelaskan hunian sementara tersebut dibangun diatas lahan percobaan yang dimiliki oleh UPTD Pertanian Rendang.

Tenda "shelter" yang dibangun oleh puluhan relawan PMI bersama warga tersebut memiliki kerangka dari bambu dan memiliki sekat yang dapat digunakan sebagai dapur pengungsi di dalam tenda.

Darmayasa, seorang pengungsi asal Desa Besakih mengaku senang dengan bantuan "shelter" yang akan ditinggali oleh satu Kepala Keluarga dalam setiap tenda hunian sementara tersebut.

"Keluarga saya merasa lebih aman dan nyaman jika tinggal di tenda hunian pengungsian yang baru dibangun ini. Tempatnya juga lebih layak daripada pengungsian kami yang sebelumnya," ujarnya.

Selain digunakan oleh pengungsi yang sudah mengungsi sejak Gunung Agung berstatus awas. Shelter tersebut juga akan dihuni oleh tambahan pengungsi yang mengungsi sejak Gunung Agung mengalami letusan freatik pada Selasa (21/11) lalu.

Tidak hanya itu, puluhan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali juga membagikan masker untuk mengantisipasi dampak hujan abu vulkanik kepada masyarakat di kawasan Pasar Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem.

"Pembagian masker ini kami lakukan sejak Kamis (23/11) untuk mengantisipasi apabila terjadi letusan freatik Gunung Agung," kata Humas PMI Provinsi Bali, Taufan Kristanto, di Amlapura, Karangasem, Jumat (24/11).  (WDY)

Pewarta: Fikri Yusuf

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017