Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor daging dan ikan olahan sebesar 1,314 juta dolar AS selama bulan September 2017, meningkat 935.636 dolar AS atau 246 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya menghasilkan 379.014 dolar AS.

"Namun dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya perolehan devisa itu merosot 342.930 dolar AS atau 20,69 persen, karena pengapalan daging dan ikan olahan bulan September 2016 itu menghasilkan 1,65 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, ekspor daging dan ikan olahan itu mampu memberikan kontribusi 2,98 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 44,15 juta dolar AS selama bulan September 2017, meningkat 1,08 juta dolar AS atau 2,51 persen dibanding Agustus 2017 yang tercatat 43,07 juta dolar AS.

Sedangkan nilai ekspor Bali dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan 3,64 juta dolar AS atau 8,99 persen, karena September 2016 hanya menghasilkan devisa sebesar 40,51 juta dolar AS.

Adi Nugroho menjelaskan, pasaran Amerika Serikat menyerap 87,44 persen dari total pengapalan madatagangan daging dan ikan olahan dari Bali.

Sedangkan sisanya 12,56 persen menembus berbagai negara lainnya di belahan dunia, karena daging dan ikan olahan dari Bali cukup diminati konsumen luar negeri.

Adi Nugroho menambahkan, Bali juga mengapalkan ikan dan udang senilai 11,10 juta dolar AS selama bulan September 2017, meningkat 2,23 juta dolar AS atau 25,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Agustus 2017) yang tercatat 8,87 juta dolar AS.

Hasil pengapalan itu dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya juga meningkat 3,13 juta dolar atau 39,24 persen, karena bulan September 2016 hanya menghasilkan 7,11 juta dolar AS.

Pasaran China menyerap paling banyak pengapalan ikan dan udang dari Bali yang mencapai 27,32 persen, menyusul Amerika Serikat 27,03 persen, Jepang 18,34 persen, Hong Kong 6,12 persen, Australia 4,27 persen, Singapura 0,85 persen, Jerman 1,17 persen, Prancis 1,30 persen dan sisanya 12,90 persen ke berbagai negara lainnya di belahan dunia.

Ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas utama ekspor Bali yang memberikan andil terbesar yakni sebesar 25,16 persen, menyusul produk perhiasan (permata) 16,41 persen dan produk pakaian jadi bukan rajutan 14,59 persen.

Selain itu juga produk kayu dan berbagai jenis cinderamata dari bahan baku kayu 8,46 persen serta produk perabot dan penerangan rumah 6,36 persen serta 29,02 persen sisanya berbagai komoditas lainnya, ujar Adi Nugroho. (WDY)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017