Denpasar (Antara Bali) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III melakukan program inisiatif untuk membantu pemberdayaan warga masyarakat kepada desa wisata, salah satunya Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali.

"Pelindo III dalam upaya membantu pemberdayaan masyarakat kami juga menyusun program inisiatif di masing-masing kantor cabang. Salah satunya untuk di Bali tahun 2018 membantu program inisiatif di Desa Penglipuran, Bali," kata Direktur SDM dan Umum PT Pelindo III, Toto Heliyanto di sela acara penyerahan Program Bina Kemitraan dan Bina Lingkungan di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat.

Ia mengatakan saat ini pihak Pelindo sedang melakukan penjajagan (survei) ke desa Penglipuran guna mengetahui kebutuhan yang menjadi prioritas dalam mempertahankan tradisi budaya, karena desa tersebut menjadi objek wisata desa yang sudah terkenal di mancanegara.

"Program tersebut direalisasikan kepada masyarakat yang membutuhkan sarana penunjang dalam mengembangkan wisata desa," ucap Toto didampingi General Manager PT Pelindo III Cabang Benoa Wayan Eka Saputra.

Toto lebih lanjut mengatakan dengan program itu, maka potensi desa yang dimiliki untuk dikelola agar bernilai tepat guna bagi warga masyarakat setempat. Langkah itu juga bagian dari program dana kepedulian sosial (corporate social responsibility/CSR).

"Mengenai biaya yang dibutuhkan dalam program inisiatif di Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli belum bisa kami menentukan. Karena saat ini masih melakukan survei, termasuk rencana anggaran biaya," ucapnya.

Toto mencontohkan di Kampung Lawas, Kota Surabaya (Jawa Timur), pihaknya membantu program inisiatif melalui program bina lingkungan yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya.

"Kami di sana (Kampung Lawas) melakukan bantuan pavingisasi gang tersebut. Sehingga akses itu menjadi objek wisata, sebab masyarakat setempat juga menanam di pinggir gang itu tanaman markisa, sehingga suasananya tampak teduh," ujarnya.

Selain itu, kata Toto, pihaknya juga membantu program bina kemitraan dalam memberdayakan masyarakat dalam mengelola potensi yang dimiliki warga. Termasuk juga membantu pemasarannya.
"Jadi selain membantu program bina lingkungan di Kampung Lawas, kami juga membantu program bina kemitraan yang bertujuan untuk memberdayakan potensi yang dimiliki warga itu, seperti membuat sirup markisa," ucapnya.

Menurut dia, langkah yang dilakukan di Kampung lawas itu adalah sebuah terobosan inovatif untuk membuat lingkungan teduh dan asri dengan menanam markisa.

"Ini juga menjadi sebuah inovasi warga menanam markisa yang selama ini terkenal di Sulawesi Selatan. Namun berkat inovasi itu, warga Kampung Lawas bisa memanfaatkan buah markisa itu untuk minuman dan makanan lainnya," katanya. (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017