Tokyo (Antara Bali) - Pengembangan mobil listrik yang kini menjadi trend global pada sebagian besar negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia, memiliki syarat penting agar industri dan pasarnya bisa tumbuh berkelanjutan.

Syarat penting itu adalah bahwa konsumen memang mau dan suka menggunakan kendaraan ramah lingkungan dengan berbasis motor listrik itu.

Eksekutif Wapresdir Toyota Motor Corp (TMC) Didier Leroy disela ajang Tokyo Motor Show (TMC) di Jepang, Rabu, mengatakan konsumen adalah poin kunci untuk pengembangan sebuah kendaraan.

"Apa yang konsumen butuhkan dan apa harapan mereka (terhadap kendaraan)," ujarnya pada wawancara khusus dengan jurnalis dari delapan negara Asia Pasifik, termasuk dari Indonesia.

Menurut Leroy yang berhasil memperkenalkan dan menarik konsumen untuk membeli dan menggunakan mobil hibrid Toyota di Eropa, masyarakat harus tahu dulu manfaat dari "mobil listrik" tersebut.

Ia mengklaim Toyota merupakan pionir untuk mobil listrik, meskipun belum sepenuhnya menggunakan tenaga listrik.

Toyota dengan teknologi hibridnya menggunakan dua tenaga penggerak pada mesinnya yaitu berbasis bensin dan listrik, sehingga mampu menghemat penggunaan bahan bakar, sekaligus mengurangi dampak negatif emisi gas buang.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Senada dengan Leroy, Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengatakan ada empat pilar penting yang harus seiring sejalan dalam pengembangan mobil listrik di Tanah Air.

Pertama, menciptakan konsumen yang suka mobil listrik. Kedua membangun rantai pemasok komponennya, kemudian ketiga dealer yang bagus agar bisa menjamin kehandalan kendaraan, serta peraturan pemerintah.

"Sejauh ini Pemerintah belum mengumumkan peraturan terkait mobil listrik, itu harus segera," kata Warih ketika ditemui disela TMS 2017.

Pemerintah melalui Menteri Perindustrian Erlangga Hartarto menargetkan pada 2025 sebanyak 20 persen dari produksi kendaraan roda empat di negeri ini harus menggunakan tenaga listrik. Untuk mendukung target itu akan dibangun 1.000 unit stasiun pengisian listrik umum (SPLU). (WDY)

Pewarta: Pewarta: Risbiani Fardaniah

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017