Denpasar (Antara Bali) - PT Unilever Indonesia menggandeng Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati (FKG Unmas) Denpasar, Bali, menggelar pemeriksaan gigi gratis di kampus setempat guna mengajak masyarakat dan anak-anak di Pulau Dewata mulai sejak dini mencegah gigi berlubang.
"Dalam kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2017 ini, Pepsoden bersama FKG Unmas konsisten dalam menekan jumlah penderita gigi berlubang di Indonesia Umumnya dan Bali khusunya," kata Senior Brand Manager Pepsodent, Imelda Wira di Denpasar, Senin.
Kegiatan BKGN yang mengangkat tema "Merdeka dari Gigi Berlubang" ingin mengedukasi keluarga Indonesia agar mau memeriksakan kesehatan gigi secara teratur, sehingga kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga.
Dalam acara ini, pihaknya menargetkan 1.250 peserta yang mengikuti BKGN ini selama tiga hari (23-25 Oktober 2017) di Denpasar, guna melihat sejauh mana kesehatan gigi dan mulut anak-anak maupun masyarakat, sehingga terhindar dari gigi berlubang.
Berdasarkan penelitian, anak-anak Indonesia sangat gemar mengkonsumsi camilan manis dan lengket berlebihan, sehingga diduga setiap tahunnya terindikasi resiko gigi berlubang tiap tahunnya meningkat empat persen. sehingga jenis camilan yang sedang menjadi tren dan sering dikonsumsi masyarakat ini berisiko lebih besar memunculkan permasalahan gigi berlubang.
"Untuk itu, kami memberikan pemahaman kepada orang tua agar bijaksana memberikan camilan kepada anak dan memberikan camilan sehat yang bernutrisi seimbang bagi pertumbuhan gigi," ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati, Dr drg Dewa Made Wedagama, Sp.KG mengatakan, pemeriksaan kesehatan gigi gratis selama tiga hari ini bertujuan untuk mencegah gigi berlubang.
"Setiap tahunnya BKGN menjadi momen untuk mengingatkan keluarga Indonesia memeriksa kesehatan gigi secara rutin. Untuk itu, kami mempersiapkan 60 tenaga kesehatan gigi yang terdiri dari para dosen dokter gigi dan dokter gigi spesialis serta mahasiswa FKG Unmas yang membantu masyarakat Denpasar mendapatkan perawatan kesehatan giginya," ujar Weda.
Untuk mendukung kesehatan gigi agar tidak berlubang, pihaknya menganjurkan pemilihan asupan camilan dengan makanan bertekstur seimbang yang berserat tinggi.
"Tekstur lembut dari ragam camilan yang marak dijumpai saat ini membuat anak kurang berlatih mengunyah, sebaliknya makanan yang berserat akan lebih lama dikunyah. Gerakan mengunyah merangsang aliran kelenjar ludah yang merupakan pembersih alami yang dapat menetralisasi keasaman di rongga mulut akibat terlalu banyak mengonsumsi camilan manis dan lengket," ujarnya.
Imelda menambahkan, rangkaian kegiatan BKGN 2017 ini, merupakan komitmen penuh dari Pepsodent yang selama lebih dari 72 tahun melindungi senyum cermerlang Indonesia yang merupakan identitas pemersatu bangsa.
"Kegiatan BKGN sejalan dengan Unilever Sustainable Living Plan (USLP) untuk mendorong satu milyar orang di seluruh dunia untuk mengambil tindakan dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuhnya termasuk kesehatan gigi dan mulut," ujarnya.
Masyarakat dapat memanfaatkan BKGN 2017 ini, untuk mendapatkan perawatan gigi gratis seperti pencabutan dan penambalan gigi yang tidak melibatkan perawatan syaraf gigi, pembersihan karang gigi dan "fissure sealant".
"Semoga pelaksanaan rangkaian BKGN 2017 menjadi sarana yang baik dalam mengajak masyarakat untuk rutin datang ke dokter gigi agar merdeka dari gigi berlubang," ujar Imelda. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Dalam kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2017 ini, Pepsoden bersama FKG Unmas konsisten dalam menekan jumlah penderita gigi berlubang di Indonesia Umumnya dan Bali khusunya," kata Senior Brand Manager Pepsodent, Imelda Wira di Denpasar, Senin.
Kegiatan BKGN yang mengangkat tema "Merdeka dari Gigi Berlubang" ingin mengedukasi keluarga Indonesia agar mau memeriksakan kesehatan gigi secara teratur, sehingga kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga.
Dalam acara ini, pihaknya menargetkan 1.250 peserta yang mengikuti BKGN ini selama tiga hari (23-25 Oktober 2017) di Denpasar, guna melihat sejauh mana kesehatan gigi dan mulut anak-anak maupun masyarakat, sehingga terhindar dari gigi berlubang.
Berdasarkan penelitian, anak-anak Indonesia sangat gemar mengkonsumsi camilan manis dan lengket berlebihan, sehingga diduga setiap tahunnya terindikasi resiko gigi berlubang tiap tahunnya meningkat empat persen. sehingga jenis camilan yang sedang menjadi tren dan sering dikonsumsi masyarakat ini berisiko lebih besar memunculkan permasalahan gigi berlubang.
"Untuk itu, kami memberikan pemahaman kepada orang tua agar bijaksana memberikan camilan kepada anak dan memberikan camilan sehat yang bernutrisi seimbang bagi pertumbuhan gigi," ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati, Dr drg Dewa Made Wedagama, Sp.KG mengatakan, pemeriksaan kesehatan gigi gratis selama tiga hari ini bertujuan untuk mencegah gigi berlubang.
"Setiap tahunnya BKGN menjadi momen untuk mengingatkan keluarga Indonesia memeriksa kesehatan gigi secara rutin. Untuk itu, kami mempersiapkan 60 tenaga kesehatan gigi yang terdiri dari para dosen dokter gigi dan dokter gigi spesialis serta mahasiswa FKG Unmas yang membantu masyarakat Denpasar mendapatkan perawatan kesehatan giginya," ujar Weda.
Untuk mendukung kesehatan gigi agar tidak berlubang, pihaknya menganjurkan pemilihan asupan camilan dengan makanan bertekstur seimbang yang berserat tinggi.
"Tekstur lembut dari ragam camilan yang marak dijumpai saat ini membuat anak kurang berlatih mengunyah, sebaliknya makanan yang berserat akan lebih lama dikunyah. Gerakan mengunyah merangsang aliran kelenjar ludah yang merupakan pembersih alami yang dapat menetralisasi keasaman di rongga mulut akibat terlalu banyak mengonsumsi camilan manis dan lengket," ujarnya.
Imelda menambahkan, rangkaian kegiatan BKGN 2017 ini, merupakan komitmen penuh dari Pepsodent yang selama lebih dari 72 tahun melindungi senyum cermerlang Indonesia yang merupakan identitas pemersatu bangsa.
"Kegiatan BKGN sejalan dengan Unilever Sustainable Living Plan (USLP) untuk mendorong satu milyar orang di seluruh dunia untuk mengambil tindakan dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuhnya termasuk kesehatan gigi dan mulut," ujarnya.
Masyarakat dapat memanfaatkan BKGN 2017 ini, untuk mendapatkan perawatan gigi gratis seperti pencabutan dan penambalan gigi yang tidak melibatkan perawatan syaraf gigi, pembersihan karang gigi dan "fissure sealant".
"Semoga pelaksanaan rangkaian BKGN 2017 menjadi sarana yang baik dalam mengajak masyarakat untuk rutin datang ke dokter gigi agar merdeka dari gigi berlubang," ujar Imelda. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017