Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar, Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra meminta instansi terkait memberdayakan potensi warga masyarakat pengungsi Gunung Agung.

"Saya meminta potensi warga masyarakat yang saat ini mengungsi di wilayah Kota Denpasar agar diberdayakan, sehingga mereka tidak merasa jenuh di lokasi pengungsian," kata Wali Kota Rai Mantra, saat peninjau pengungsi Gunung Agung di Posko Lapangan Kompyang Sujana, Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan warga pengungsi tersebut harus diajarkan keterampilan yang biasa membangkitkan semangatnya di tengah bencana Gunung Agung sejak ditetapkan level IV (Awas) oleh PVMBG, Badan Geologi, Kementerian ESDM pada 22 September lalu.

"Saya senang melihat warga pengungsi mau belajar membuat keterampilan dan kerajinan tangan dari bahan bekas yang layak diolah, seperti membuat tas," ucapnya.

Wali kota Rai Mantra mengajak pengungsi untuk produktif seperti yang dilakukan saat ini dengan membuat kerajinan tas dari barang-barang bekas. Tentu langkah tersebut telah dilakukan di beberapa desa dan kelurahan yang memfasilitasi untuk mengajak para pengungsi produktif untuk menghilangkan kejenuhan mereka.

Seperti di Desa Dangin Puri Kangin ada seorang pengungsi yang berjualan pisang goreng, dan juga di Pemecutan Kaja yang produktif membuat "ceper dan canang" atau alat perlengkapan ritual.

"Saya meminta kepada kepala desa (perbekel) dan lurah untuk melakukan pendataan kepada anak-anak sekolah. Hal ini dapat segera membantu anak-anak untuk melanjutkan mengenyam pendidikan selama berada di pengungsian," ucapnya.

Begitu juga pelayanan kesehatan kepada lansia, bayi, balita dan ibu hamil disamping telah mendapatkan pelayanan kesehatan dari puskesmas, serta dalam keadaan darurat dapat melapor di nomor telepon emergency 112.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Made Mertajaya mengatakan di Posko Induk Kompayang Sujana terdata sampai saat ini jumlah para pengungsi kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung sebanyak 89 orang, yaitu terdiri dari 44 orang laki-laki, 45 orang perempuan termasuk jumlah balita 11 orang, anak-anak 19 orang, dewasa 51 orang dan lansia delapan orang.

Sedangkan terdata juga jumlah anak sekolah, seperti anak SD sebanyak tiga orang, SMP satu orang, dan SMA seorang. Selain itu Mertajaya juga menyarankan kepada para relawan atau yang ingin menyalurkan bantuan bisa melalui pos desa dan kelurahan terdekat atau datang langsung ke Posko Induk Lapangan Kompyang Sujana.

"Saat ini untuk kebutuhan logistik seperti pakaian seragam sekolah, perlengkapan sekolah, obat-obatan sangat diperlukan warga KRB, di samping kebutuhan pokok dan sembako," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017