Denpasar (Antara Bali) - Sebuah film layar lebar yang berjudul "Bluebell", yakni sebuah cerita tentang kisah cinta seorang remaja tersebut mengambil syuting di Pulau Bali dan Jepang.

Sutradara Film "Bluebell" Muhammad Yusuf saat jumpa pers di Kuta, Bali, Sabtu, mengatakan film tersebut saat ini masih sedang digarap dengan melakukan syuting di sejumlah objek wisata di Pulau Dewata. Lokasi syuting di Bali tersebut lebih banyak mengeksplorasi keindahan alamnya. Bukan dari seni dan budayanya.

"Dalam pengambilan gambar film tersebut di Bali lebih banyak mengetengahkan keindahan alamnya. Karena kisah film ini lebih banyak menonjolkan kisah cinta penuh romatis. Namun dalam setiap adegan juga ada kisah yang memilukan," ujarnya.

Muhammad Yusuf menuturkan perjalanannya dalam dunia film, karena selama ini pihaknya lebih banyak mengangkat film horor, tapi kali ini dirinya mencoba mengambil kisah romantis percintaan.

"Saya memang lebih banyak selama ini mengangkat film bercerita horor dan menyeramkan. Tapi kali ini saya mencoba menuangkan ide kreatif dengan mengangkat dunia percintaan," ujarnya.

Ia mengatakan dalam film yang dibintangi, antara lain Regina Rengganis, Qausar Harta Yudana, Ncess Nabati, Rafael Tan, Gibran Marten dan Steffi Samora.

"Sisi menarik dalam pengambilan gambar film ini adalah di Bali, dan sebagian syutingnya di Kyota, Jepang," ucapnya.

Muhammad Yusuf mengatakan, bahwa "Bluebell" adalah seorang peselancar atau surfer memang bagian cerita yang direncanakan sejak semula. Sebab, Bali menjadi pilihan lokasi produksi karena memang bermain selancar menjadi kebutuhan cerita.

Dalam kisah tersebut, bagi "Bluebell", selancar juga menjadi filosofi baginya dalam menghadapi hidup, bahwa ia tak pernah takut menghadapi gelombang hidup, bahkan menaklukkannya.

Alasannya Muhammad Yusuf mengapa "Bluebell" dijadikan judul dalam film tersebut, bahwa pihaknya teringat kalimat "Save by the Bell". Begitu juga cinta dalam film tersebut, terselamatkan di saat-saat terakhir dalam menentukan pilihan cinta. Dan orang jatuh cinta itu diidentikan dengan warna biru, jadilah "Bluebell".

"Bahwa kemudian `Bluebell` itu nama bunga abadi yang memberi warna di musim semi merupakan metafora yang ingin dihadirkan dalam film ini," ujarnya.

Muhammad Yusuf lebih lanjut mengatakan film ini sebelum ditayangkan pada bulan November-Desember juga diterbitkan dalam sebuah novel dan trailer CD. Film tersebut akan tayang dibioskop direncanakan pada Maret 2018.(I020)

Pewarta: Pewarta Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017