Klungkung (Antara Bali) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Klungkung, Bali, merawat 437 pengungsi pascameningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.

"Dominan pengungsi yang dirawat memang membawa penyakit bawaan. Sedangkan jenis penyakit yang paling banyak diidap adalah jenis infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)," kata Humas RSUD Klungkung, Gusti Putu Widiasa, di Kota Semarapura, Klungkung, Jumat.

Ia menjelaskan dari total data pengungsi yang dirawat rumah sakit terbesar di kabupaten tersebut pada Jumat pagi, sebanyak 107 berada di unit pelayanan rawat jalan, sebanyak 91 pengungsi dirawat di unit rawat inap dan sebanyak 240 pengungsi berada di unit gawat darurat (UGD).

Menurutnya, RSUD Klungkung akan terus memantau perkembangan kesehatan para pengungsi. Termasuk juga ketika mereka dikembalikan lagi ke posko pengungsian apabila kesehatan sudah membaik.

Selain mengoptimalkan perawatan di RSUD, pemerintah daerah setempat telah menerjunkan tim kesehatan di setiap posko-posko pengungsian yang tersebar di sejumlah titik.

"Pelayanan kesehatan memang rutin diberikan. Untuk di daerah kami difokuskan di GOR Swecapura," tambahnya.

Gusti Putu lebih lanjut memaparkan guna memberikan pelayanan maksimal kepada para pasien, tim kesehatan di lapangan juga dibantu para dokter spesialis sehingga penanganan dapat langsung dilakukan di tempat.

"Kami memang terjunkan dokter langsung untuk di GOR Swecapura, khusus bahkan ada yang spesialis," paparnya sembari menambahkan tugas dokter juga didukung peran para relawan kesehatan dari pihak swasta.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total pengungsi hingga (28/9) mencapai total 134.299 jiwa dan tersebar di 484 titik.

Khusus Kabupaten Klungkung, jumlah pengungsi total sekitar 27.395 orang yang tersebar di 173 titik, terbesar memang di GOR Swecapura, Kota Semarapura.

Untuk daerah lain, Kabupaten Badung terdapat 15 titik pengungsian dengan total 5.879 jiwa, Kabupaten Bangli 30 titik dengan total pengungsi 6.158 jiwa, Kabupaten Buleleng di 26 titik dengan total 16.901 jiwa, Kota Denpasar 54 titik dengan total pengungsi 11.036 jiwa, Kabupaten Gianyar delapan titik dengan total 12.084 jiwa.

Selain itu juga di Kabupaten Jembrana 29 titik dengan total 420 jiwa, Kabupaten Karangasem 122 titik dengan toral 49.575 jiwa dan Tabanan di 26 titik dan menampung 4.851 pengungsi. (*/adt)

Video oleh Bagus Andi Purnomo


Pewarta: Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017