Semarapura (Antara Bali) - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengharapkan masyarakat lereng Gunung Agung Karangasem dapat tenang tinggal di tempat pengungsian sampai kondisi gunung tertinggi di Bali itu kembali dinyatakan normal.

"Kami berusaha membantu para pengungsi di tempat penampungan sementara, serta bantuan dari masyarakat sekitarnya agar dapat dikelola dengan baik," kata Bupati Nyoman Suwirta didampingi wakilnya Made Kasta ketika meninjau pengungsi Gunung Agung di Gor Swecapura Gelgel Klungkung, Sabtu.

"Mari sama-sama berdoa memohon supaya gejala yang terjadi di Gunung Agung bisa berhenti dan tidak berlanjut, sehingga bisa beraktivitas kembali seperti biasa," ujar Bupati Nyoman Suwirta.

Sementara Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta menyatakan, pihaknya siap menerima pengungsi dari Kabupaten Karangasem, karena Pemerintah Daerah setempat telah menyiapkan diri melalui rapat koordinasi.

Berbagai pertemuan dengan melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) mulai dilakukan menyusul gejala aktivitas kegempaan Gunung Agung mulai meningkat, mulai dari level waspada, siaga hingga sekarang berstatus awas.

Pemerintah Kabupaten Klungkung melalui Kepala Dinas Pendidikan setempat juga melakukan pendataan terhadap anak-anak pengungsi agar proses belajar mengajar dapat dilakukan di tempat penampungan sementara.

"Anak-anak diharapkan dapat melanjutkan proses belajar mengajar di sekolah terdekat dengan tempat pengungsian, sesuai dengan jenjang pendidikan di tempat asalnya," ujar Wabup I Made Kasta.

Ia mengingatkan proses belajar mengajar di tempat pengungsian itu tidak menggunakan standar pendidikan yang berlaku, namun didasarkan atas rasa kemanusiaan membantu pengungsi.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kabupaten Klungkung, Putu Widiada melaporkan, sebanyak 218 kepala keluarga (KK) atau 378 jiwa warga Desa Sebudi, Kabupaten Karangasem sejak Kamis (21/9) mengungsi ke Gor Swecapura, Kabupaten Klungkung.

Pihaknya telah mengupayakan sarana mandi cuci yang ada di GOR dengan memanfaatkan aliran parit di selatan GOR tersebut, disamping fasilitas kamar mandi dan WC yang ada di SMPN 3 Semarapura.

"Kami juga telah membuatkan pelayanan areal pos pengungsian," ujarnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sejak penetapkan Gunung Agung statusnya ditingkatkan dari siaga menjadi awal pada Jumat malam (22/9) arus pengungsi terus mengalir ke berbagai tempat yang aman.

Mereka mengungsi di berbagai titik di Kabupaten Karangasem serta lima kabupaten terdekat yakni Buleleng, Klungkung, Bangli, Gianyar dan Tabanan hingga Jumat malam (22/9) mencapai 12.448 jiwa.

Mereka mengungsi ke berbagai tempat di wilayah Kabupaten Karangasem 8.295 orang, Buleleng 2.445 orang, Klungkung 1.445 orang, Bangli 284 orang, Gianyar 88 jiwa dan Tabanan 259 jiwa. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017