Denpasar (Antara Bali) - Warga masyarakat yang berada di kawasan radius bencana (KRB) Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali berbondong-bondong melakukan pengungsian setelah dinyatakan oleh PVMBG Badan Geologi menjadi status level IV atau awas sejak Jumat (22/9) malam.

"Warga kami juga panik untuk melakukan pengungsian, begitu mendengar informasi status Gunung Agung ditingkatkan dari level III (siaga) ke level IV (awas). Mereka pengungsi secara swadaya ke daerah aman dengan menyasar ke wilayah Gianyar dan Denpasar," kata Bendesa (Ketua) Adat Pakraman Desa Nongan, I Gusti Ngurah Wiryanata di konfirmasi, dari Denpasar, Sabtu.

Ngurah Wiryanata mengatakan pihak aparat keamanan, "prajuru adat" (aparat adat) dan para relawan sudah memberikan informasi kepada warga Desa Nongan agar tidak panik dengan informasi baru tersebut. Sebab pemetaan KRB itu yakni dalam radius sembilan kilometer dari kawah puncak Gunung Agung ditambah perluasan sektor ke arah utara, timur laut, tenggara dan barat daya sejauh 12 kilometer.

"Kalau dalam perhitungan pemetaan tersebut, maka keberadaan Desa Nongan masih di zona aman. Namun beberapa warga kami juga ikut panik untuk mengungsi, baru melihat warga dari kawasan utara, seperti dari Desa Besakih dan Menanga berduyun-duyun mengungsi ke arah selatan. Padahal di desa kami juga menampung pengungsi," ujarnya.

Ia mengatakan di Desa Nongan hingga Jumat (22/9) dini hari, data para pengungsi dari wilayah Besakih dan sekitarnya yang tertampung dan tersebar di banjar-banjar dan wantilan desa setempat berjumlah 4.702 orang, yakni anak-anak/balita sebanyak 536 orang, lanjut usia 286 orang dan dewasa 3.880 orang.

"Walau Desa Nongan masih dalam zona aman, namun kami menyarankan kalau melakukan pengungsian mengutamakan lebih dahulu para lanjut usia (lansia) dan anak-anak. Ini demi keselamatan kita bersama," ucapnya.

Ngurah Wiryanata mengatakan saran dari "prajuru" adat dalam upaya mengindari mengantisipasi kemungkinan meletusnya Gunung Agung.

"Kami tetap menyarankan jika terpaksa harus warga Nongan mengungsi, maka yang diutamakan adalah warga lanjut usia dan anak-anak. Namun demikian warga juga menyiapkan diri dan mengkemas barang-barang dan perlengkapan yang siap dibawa jika setiap saat harus semuanya mengungsi meninggalkan desa," ujarnya.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM, mengumumkan kenaikan status Gunung Agung di Karangasem, Bali, dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV) terhitung mulai Jumat pukul 20.30 Wita. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017