Mangupura (Antara Bali) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Bali, mendata 9.975 hektare lahan pertanian yang ada di daerah setempat tergolong produktif karena masih bisa ditanami padi dan palawija.
"Kami belum menemukan adanya lahan pertanian di Badung mengalami kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan saat ini di Bali," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Putu Oka Swandiana di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, untuk ketersediaan air irigasi untuk pertanian di Badung saat ini masih mencukupi dan Pemkab Badung juga sudah melakukan antisipasi apabila terjadi kekurangan debit air untuk lahan pertanian.
Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura dari Distan dan Pangan Badung, Wayan Witra menegaskan, apabila debit air pada saluran irigasi pertanian berkurang, Pemkab Badung sudah menyiapkan pompa air untuk menyalurkan air sungai ke saluran irigasi pertanian di daerah yang mengalami kekeringan.
"Untuk bantuan pompa air ini kebetulan dianggarkan dari dana APBN yang ditangani langsung bidang Prasarana Sarana Pertanian (PSP)," ujarnya.
Distan dan Pangan Badung juga telah bekerjasama dengan Dinas PUPR setempat untuk membenahi saluran irigasi pertanian dengan metode benton berbentuk U (Frekes) yang dipercaya mampu bertahan lama sehingga air yang ada disaluran irigasi tidak hilang dan mencegah masukkan hama kepiting ke lahan pertanian.
Ia menegaskan, saat ini Distan dan Pangan Badung belum menemukan adanya laporan dari kelompok subak yang ada di masing-masing kecamatan di daerah itu bahwa ada lahan pertanian di daerahnya yang mengalami kekeringan.
Namun, apabila petani mengalami gagal panen akibat hama penyakit dan kekeringan, Pemkab Badung juga sudah mengansuransikan lahan milik petani di daerah setempat.
"Premi asuransi ini dibiayai pemerintah Badung dari dana APBD sebesar 20 persen atau Rp36.000 dan 80 persen (Rp144 ribu) dari APBN untuk luas lahan pertanian per hektarenya, sehingga petani yang mengalami gagal panen mendapat ganti rugi," ujarnya.
Pemkab Badung juga memberikan bantuan benih dan subsidi pupuk kepada petani agar dapat mengoptimalkan kembali produksi pangannya dan ikut membantu meringankan beban operasional para petani ini. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami belum menemukan adanya lahan pertanian di Badung mengalami kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan saat ini di Bali," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Putu Oka Swandiana di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, untuk ketersediaan air irigasi untuk pertanian di Badung saat ini masih mencukupi dan Pemkab Badung juga sudah melakukan antisipasi apabila terjadi kekurangan debit air untuk lahan pertanian.
Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura dari Distan dan Pangan Badung, Wayan Witra menegaskan, apabila debit air pada saluran irigasi pertanian berkurang, Pemkab Badung sudah menyiapkan pompa air untuk menyalurkan air sungai ke saluran irigasi pertanian di daerah yang mengalami kekeringan.
"Untuk bantuan pompa air ini kebetulan dianggarkan dari dana APBN yang ditangani langsung bidang Prasarana Sarana Pertanian (PSP)," ujarnya.
Distan dan Pangan Badung juga telah bekerjasama dengan Dinas PUPR setempat untuk membenahi saluran irigasi pertanian dengan metode benton berbentuk U (Frekes) yang dipercaya mampu bertahan lama sehingga air yang ada disaluran irigasi tidak hilang dan mencegah masukkan hama kepiting ke lahan pertanian.
Ia menegaskan, saat ini Distan dan Pangan Badung belum menemukan adanya laporan dari kelompok subak yang ada di masing-masing kecamatan di daerah itu bahwa ada lahan pertanian di daerahnya yang mengalami kekeringan.
Namun, apabila petani mengalami gagal panen akibat hama penyakit dan kekeringan, Pemkab Badung juga sudah mengansuransikan lahan milik petani di daerah setempat.
"Premi asuransi ini dibiayai pemerintah Badung dari dana APBD sebesar 20 persen atau Rp36.000 dan 80 persen (Rp144 ribu) dari APBN untuk luas lahan pertanian per hektarenya, sehingga petani yang mengalami gagal panen mendapat ganti rugi," ujarnya.
Pemkab Badung juga memberikan bantuan benih dan subsidi pupuk kepada petani agar dapat mengoptimalkan kembali produksi pangannya dan ikut membantu meringankan beban operasional para petani ini. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017