Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat menyiapkan revitalisasi tiga pasar tradisional di daerah itu sebagai upaya menggerakkan ekonomi kerakyatan.
"Tiga pasar yang akan direvitalisasi yakni Pasar Kampung Bugis, Pasar Sukasada dan Pasar Banyuning," kata Kepala Disperindag Buleleng, Ketut Suparto, Kamis.
Ia mengatakan, ketiga pasar yang telah direvitalisasi menelan anggaran mencapai miliaran rupiah. Untuk pasar Kampung Bugis menelan biaya yang berasal dari dana DAK sebesar Rp1,1 miliar dengan nilai penawaran Rp909 juta. Begitu juga Pasar Sukasada sebesar Rp1,2 miliar dengan nilai penawaran Rp1 miliar lebih.
"Pasar Banyuning menelan biaya hampir Rp2 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Buleleng dengan nilai penawaran sebesar Rp1,3 miliar lebih," terang dia.
Dikatakan pula, pihaknya sebelumnya telah melakukan pengecekan dengan meninjau kinerja rekanan di lapangan guna memastikan proyek dikerjakan dengan baik dan sesuai perjanjian.
"Kami tidak ingin proyek dikerjakan dengan asal-asalan dan sudah memang ketika ditinjau oleh pengawas proyek. Pengawas bertugas mengecek material bangunan agar sesuai spek yang ada.
Dari data yang ada, Buleleng memiliki pasar desa sebanyak 70 pasar dan pasar kabupaten sebanyak 15 pasar. Kurun 2017 memang hanya tiga pasar yang direvitalisasi sebagai upaya meningkatkan kualitas pasar tradisional. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Tiga pasar yang akan direvitalisasi yakni Pasar Kampung Bugis, Pasar Sukasada dan Pasar Banyuning," kata Kepala Disperindag Buleleng, Ketut Suparto, Kamis.
Ia mengatakan, ketiga pasar yang telah direvitalisasi menelan anggaran mencapai miliaran rupiah. Untuk pasar Kampung Bugis menelan biaya yang berasal dari dana DAK sebesar Rp1,1 miliar dengan nilai penawaran Rp909 juta. Begitu juga Pasar Sukasada sebesar Rp1,2 miliar dengan nilai penawaran Rp1 miliar lebih.
"Pasar Banyuning menelan biaya hampir Rp2 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Buleleng dengan nilai penawaran sebesar Rp1,3 miliar lebih," terang dia.
Dikatakan pula, pihaknya sebelumnya telah melakukan pengecekan dengan meninjau kinerja rekanan di lapangan guna memastikan proyek dikerjakan dengan baik dan sesuai perjanjian.
"Kami tidak ingin proyek dikerjakan dengan asal-asalan dan sudah memang ketika ditinjau oleh pengawas proyek. Pengawas bertugas mengecek material bangunan agar sesuai spek yang ada.
Dari data yang ada, Buleleng memiliki pasar desa sebanyak 70 pasar dan pasar kabupaten sebanyak 15 pasar. Kurun 2017 memang hanya tiga pasar yang direvitalisasi sebagai upaya meningkatkan kualitas pasar tradisional. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017