Denpasar (Antara Bali) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Denpasar, Bali, optimistis penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia "seven days repo rate" menjadi 4,5 persen akan mendongkrak pasar modal seiring sosialisasi yang gencar dilakukan kepada pelaku usaha dan mahasiswa. 

 "Secara makro, jika suku bunga BI turun maka berdampak positif kepada pasar modal karena investor akan mengalihkan uangnya dari perbankan ke sektor lain seperti pasar modal," kata Kepala BEI Perwakilan Denpasar I Gusti Agus Andiyasa di Denpasar, Jumat. 

 Menurut Agus, peralihan dana investor dari perbankan ke pasar modal berlangsung cepat ketika penurunan suku bunga acuan dari bank sentral Indonesia itu telah ditetapkan. 

 Sedangkan jumlah investor yang akan "hijrah" ke pasar modal juga dapat melonjak tergantung dari sosialisasi dan edukasi yang diberikan. 

 BEI Denpasar mengintensifkan sosialisasi dan edukasi kepada calon investor dengan menyasar lapisan masyarakat seperti pelaku usaha, mahasiswa, institusi pemerintahan hingga ibu rumah tangga.

 Untuk merangsang pertumbuhan lebih tinggi pascapenurunan suku bunga acuan tersebut, pihaknya berupaya menciptakan suasana kondusif secara teratur dan efisien agar tidak menimbulkan sentimen negatif di pasar modal. 

 Pihaknya mendorong perusahaan untuk "go public" atau melakukan penawaran saham di lantai bursa termasuk perusahaan di daerah. 

 "Permintaan terbentuk karena ada suplai dan kami akan mengadakan ekspos untuk mendekatkan emiten dengan calon investor," ucapnya. 

 Dalam waktu dekat, Agus menambahkan pihaknya juga akan memboyong sebanyak 10 perusahaan nasional yang sudah bermain di pasar modal memaparkan kinerja kepada calon investor di Denpasar.

 Saat ini total ada 555 perusahaan yang tercatat melantai di bursa saham, tiga di antaranya berasal dari perusahaan dari Bali. 

 Tiga emiten atau perusahaan dari Bali yang sudah melantai di bursa saham yakni PT Bali Towerindo Sentra Tbk, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk, dan PT Island Concepts Indonesia Tbk. 

 Pendanaan melalui pasar modal, lanjut dia, memiliki nilai tambah bagi dunia usaha karena mempertemukan langsung kelebihan dana pada masyarakat dengan kebutuhan dana oleh perusahaan.

 Ekonomi daerah juga akan semakin meningkat apabila makin banyak perusahaan daerah yang memanfaatkan pasar modal sehingga mendorong munculnya sentra-sentra ekonomi yang lebih merata. (Dwa) 

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017