Denpasar (Antara Bali) - Pasaran Singapura menyerap 29,23 persen dari total ekspor aneka perhiasan atau permata dari Bali senilai 4,927 juta dolar AS selama bulan Juni 2017.
"Aneka jenis perhiasan dari bahan baku emas dan perak hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu menyusul ditampung pasaran Amerika Serikat 23,34 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, perhiasan yang umumnya untuk wanita itu juga diserap pasaran Hong Kong 7,15 persen, Australia 6,64 persen, Jepang 0,68 persen, Tiongkok 2,28 persen, Prancis 1,56 persen, Belanda 3,45 persen, Jerman 4,78 persen dan Spanyol 0,39 persen.
Sisanya sebesar 20,50 persen diserap berbagai negara lainnya di belahan dunia, karena aneka jenis perhiasan yang didominasi dari bahan baku perak itu sangat disenangi konsumen mancanegara.
Adi Nugroho menambahkan, Bali mengekspor berbagai jenis perhiasan senilai 4,92 juta dolar AS selama bulan Juni 2017 merosot hingga 4,463 juta dolar AS atau 47,53 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercat 9,391,6 juta dolar AS.
"Perolehan bulan Juni 2017 itu juga merosot 2,155 juta dolar AS atau 30,42 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, karena pada Juni 2016 mengantongi sebesar 7,083 juta dolar AS," kata Adi Nugroho.
Ekspor permata berupa aneka jenis perhiasan untuk wanita dari semua umur, berupa cincin, kalung, perhiasan telinga dan anggota tubuh lainnya mampu memberikan andil 13,73 persen dari total nilai ekspor Bali mencapai 38,126 juta dolar AS, merosot 12,715 juta dolar AS atau 25,01 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 48,050 juta.
Perolehan tersebut juga menurun 9,924 juta dolar AS atau 20,55 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, karena bulan Juni 2016, ekspor aneka jenis perhiasan itu menghasilkan 48,050 juta dolar AS, ujar Adi Nugroho. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Aneka jenis perhiasan dari bahan baku emas dan perak hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu menyusul ditampung pasaran Amerika Serikat 23,34 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, perhiasan yang umumnya untuk wanita itu juga diserap pasaran Hong Kong 7,15 persen, Australia 6,64 persen, Jepang 0,68 persen, Tiongkok 2,28 persen, Prancis 1,56 persen, Belanda 3,45 persen, Jerman 4,78 persen dan Spanyol 0,39 persen.
Sisanya sebesar 20,50 persen diserap berbagai negara lainnya di belahan dunia, karena aneka jenis perhiasan yang didominasi dari bahan baku perak itu sangat disenangi konsumen mancanegara.
Adi Nugroho menambahkan, Bali mengekspor berbagai jenis perhiasan senilai 4,92 juta dolar AS selama bulan Juni 2017 merosot hingga 4,463 juta dolar AS atau 47,53 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercat 9,391,6 juta dolar AS.
"Perolehan bulan Juni 2017 itu juga merosot 2,155 juta dolar AS atau 30,42 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, karena pada Juni 2016 mengantongi sebesar 7,083 juta dolar AS," kata Adi Nugroho.
Ekspor permata berupa aneka jenis perhiasan untuk wanita dari semua umur, berupa cincin, kalung, perhiasan telinga dan anggota tubuh lainnya mampu memberikan andil 13,73 persen dari total nilai ekspor Bali mencapai 38,126 juta dolar AS, merosot 12,715 juta dolar AS atau 25,01 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 48,050 juta.
Perolehan tersebut juga menurun 9,924 juta dolar AS atau 20,55 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, karena bulan Juni 2016, ekspor aneka jenis perhiasan itu menghasilkan 48,050 juta dolar AS, ujar Adi Nugroho. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017