Jakarta (Antara Bali) - Kepala Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dadang Sunendar mengatakan pihaknya baru berhasil mengidentifikasi sebanyak 646 bahasa daerah.

"Kami baru berhasil mengidentifikasi sebanyak 646 bahasa daerah. Dalam dua bulan ke depan, diperkirakan akan semakin bertambah," katanya di Jakarta, Jumat.

Identifikasi itu diperlukan untuk mengetahui seberapa banyak bahasa daerah yang ada di Tanah Air. Sejumlah bahasa daerah mengalami kepunahan karena tak ada lagi yang menggunakan bahasa daerah itu.

Sejumlah bahasa daerah mengalami kepunahan seperti bahasa Hoti, Hukumina, Hulung, Serua, Teun, Palumata, Loun, Moksela, Nakaela dan Nila yang ada di Maluku. Begitu juga bahasa daerah Papua yang punah seperti Saponi dan Mapia.

Oleh karena itu, pihaknya berusaha melestarikan bahasa daerah melalui pemilihan duta bahasa. Pada tahun ini, setiap provinsi mengirimkan sebanyak dua duta bahasa.

Setiap duta bahasa harus bisa menggunakan bahasa daerah yang ada di provinsi itu. Dadang menjelaskan mereka mendapatkan pelatihan mengenai bahasa selama satu pekan sebelum terpilih sebagai duta bahasa mewakili provinsinya masing-masing. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Indriani

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017