New York (Antara Bali/Xinhua) - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena mata uang "safe haven" tradisional menguat di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Demokratik  Korea (DPRK).

Pada Selasa (8/8), Presiden AS Donald Trump mengeluarkan sebuah peringatan kepada DPRK. Sebagai tanggapan, DPRK memperingatkan serangan preemptif terhadap pangkalan militer AS di Guam di Pasifik.

Trump mengatakan bahwa Korea Utara "akan disambut dengan senjata dan kemarahan" yang belum pernah dunia lihat sebelumnya, jika mengancam Amerika Serikat.

Para analis mengatakan bahwa berita tersebut membuat investor sedikit tidak nyaman, dan akibatnya mata uang "safe haven" seperti franc Swiss dan yen Jepang menguat pada Rabu (9/8).

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,13 persen menjadi 93,528 pada akhir perdagangan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Antara News

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017