Tabanan (Antara Bali) - Kabupaten Tabanan, Bali meraih dua penghargaan tingkat nasional yakni Adipura, penghargaan tertinggi dalam bidang kebersihan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Penghargaan lainnya adalah penobatan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti sebagai salah satu dari 27 Kepala Daerah Inovatif (KDI) yang diserahkan Koran SINDO (Seputar Indonesia), demikian siaran Pers Humas Pemkab Tabanan yang diterima Antara, Minggu.
Penghargaan Adipura diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar kepada Bupati Eka di auditorium Gedung Manggala Wana Bakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sementara penghargaan KDI diserahkan Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo di Jakarta. Penghargaan tersebut diterima oleh Sekda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa mewakili Bupati Eka.
Pemkab dan masyarakat Tabanan menyambut gembira kedua penghargaan tersebut dengan suka cita dan penuh rasa syukur.
Setiap prestasi harus disyukuri, baik Adipura dan Kepala Daerah Inovatif. Rasa syukur itu penting sebagai bahan introspeksi dan evaluasi. Yang paling penting adalah terus berbuat yang terbaik.
Terkait Adipura, Bupati Eka mengaku bersyukur karena penghargaan yang diterima tahun ini merupakan ketiga kalinya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang sudah bekerja maksimal dan menjalin kerja sama dengan semua pihak, khususnya masyarakat.
Meskipun demikian masih banyak inovasi dan program bidang lingkungan hidup yang masih bisa dikembangkan di Tabanan. Selain bank sampah yang sudah jalan, upaya untuk tetap mengajak masyarakat mengolah sampah masih perlu dikampanyekan.
"Kalau semua pihak mau, Tabanan pasti bisa. Kecamatan pun harus punya inovasi dalam mengelola sampah. Bagaimana citra mengubah sampah bisa menjadi berkah," ujar Bupati Eka.
Selain itu juga membuat ruang publik yang lebih banyak seperti taman bermain atau taman kota. Melanjutkan kerja sama dengan Pemerintah Kota Toyama, Jepang, yang sejauh ini sudah berjalan baik di Jatiluwih dengan adanya pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro.
"Dengan kerja sama Jepang kami ingin mengelola sampah menjadi energi, pupuk organik yang berkualitas dan menjadi produk berkualitas ekonomi tinggi. Cuma penerapannya terbentur dengan anggaran Tabanan yang tidak besar. Makanya kita ajak pihak luar. Kebetulan kita punya kerja sama G2G (government to government) dengan Kota Toyama," ujar Bupati Eka. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Penghargaan lainnya adalah penobatan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti sebagai salah satu dari 27 Kepala Daerah Inovatif (KDI) yang diserahkan Koran SINDO (Seputar Indonesia), demikian siaran Pers Humas Pemkab Tabanan yang diterima Antara, Minggu.
Penghargaan Adipura diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar kepada Bupati Eka di auditorium Gedung Manggala Wana Bakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sementara penghargaan KDI diserahkan Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo di Jakarta. Penghargaan tersebut diterima oleh Sekda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa mewakili Bupati Eka.
Pemkab dan masyarakat Tabanan menyambut gembira kedua penghargaan tersebut dengan suka cita dan penuh rasa syukur.
Setiap prestasi harus disyukuri, baik Adipura dan Kepala Daerah Inovatif. Rasa syukur itu penting sebagai bahan introspeksi dan evaluasi. Yang paling penting adalah terus berbuat yang terbaik.
Terkait Adipura, Bupati Eka mengaku bersyukur karena penghargaan yang diterima tahun ini merupakan ketiga kalinya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang sudah bekerja maksimal dan menjalin kerja sama dengan semua pihak, khususnya masyarakat.
Meskipun demikian masih banyak inovasi dan program bidang lingkungan hidup yang masih bisa dikembangkan di Tabanan. Selain bank sampah yang sudah jalan, upaya untuk tetap mengajak masyarakat mengolah sampah masih perlu dikampanyekan.
"Kalau semua pihak mau, Tabanan pasti bisa. Kecamatan pun harus punya inovasi dalam mengelola sampah. Bagaimana citra mengubah sampah bisa menjadi berkah," ujar Bupati Eka.
Selain itu juga membuat ruang publik yang lebih banyak seperti taman bermain atau taman kota. Melanjutkan kerja sama dengan Pemerintah Kota Toyama, Jepang, yang sejauh ini sudah berjalan baik di Jatiluwih dengan adanya pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro.
"Dengan kerja sama Jepang kami ingin mengelola sampah menjadi energi, pupuk organik yang berkualitas dan menjadi produk berkualitas ekonomi tinggi. Cuma penerapannya terbentur dengan anggaran Tabanan yang tidak besar. Makanya kita ajak pihak luar. Kebetulan kita punya kerja sama G2G (government to government) dengan Kota Toyama," ujar Bupati Eka. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017