Semarapura (Antara Bali) - Bupati Klungkung, Bali I Nyoman Suwirta dan Nyonya Ayu Suwirta didampingi Wakilnya I Made Kasta disertai Nyonya Sri Kasta menghadiri ritual Pitra Yadnya yakni ngaben massal yang dilaksanakan di tiga desa pekraman secara bergantian di daerah itu.

Bupati dan wakil bupati masing-masing beserta nyonya melakukan kunjungan dari satu desa ke desa lainnya hingga larut malam, demikian siaran Pers Humas Pemkab Klungkung yang diterima Antara, Rabu.

Ketiga desa adat yang sedang menggelar kegiatan Ngaben massal yakni pembakaran jenazah secara simbolis terdiri atas Desa Pakraman Tegak, Desa Pekraman Kemoning dan Desa Pekraman Gelgel Kecamatan Klungkung.

Ketua Panitia Ngaben massal Desa Pakraman Tegak, I Nengah Suradnya melaporkan, ritual Pitra Yadnya bertujuan untuk mempermudah masyarakat di desa dalam meringankan beban biaya.

Ngaben massal itu juga mampu meringankan beban pekerjaan dan meningkatkan rasa gotong royong serta merekatkan rasa kekeluargaan. Jumlah sawa (jenazah secara simbolis) yang ikut serta dalam ritual Pitra Yadnya sebanyak 66 Sawa.

Masing-masing sawa dikenakan biaya Rp 7 juta, sehingga jauh lebih ringan dibandingkan dengan melaksanakan kegiatan ngaben sendiri yang menghabiskan biaya belasan juta rupiah.

Sedangkan ngaben massal di Banjar Kemoning, Desa Adat Pekraman Kemoning melibatkan 45 Sawa, serta di Banjar Jero Kapal Desa Gelgel dengan jumlah 18 sawa.

Bupati Suwirta pada kesempatan itu mengharapkan agar masyarakat selalu menjaga rasa kekeluargaan dan gotong royong.

Melalui ritual Pitra Yadnya yang suci dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Sehari sebelumnya Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dan Wakilnya I Made Kasta juga menghadiri Upacara Pitra Yadnya di Kecamatan Banjarangkan yakni di Banjar Geria yang melibatkan 24 sawa, Banjar Umanyar 20 Sawa, di Desa Nyalian, Banjar Selat Desa Banjarangkan 27 Sawa, serta Desa Pikat 20 Sawa. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017