Denpasar (Antara Bali) - Seniman gaek I Wayan Beratha Yasa, peraih anugerah Seni Dharma Kusuma dari Pemprov Bali, menggelar pameran lukisan bersama putranya I Nyoman Suyasa di rumanya Lingkungan Langon Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

"Pameran lukisan mengusung tema `Pelestarian Alam Spiritual dan Seni Tari Bali` ini akan kami buka mulai hari Minggu, 23 Juli 2017," kata seniman berusia 73 tahun yang biasa disapa "pekak" atau kakek itu di Denpasar, Kamis.

Ia selama ini sukses menggelar pameran tunggal dan kelompok di berbagai tempat di Bali, nasional maupun internasional.

Menurut Kurator pameran tersebut I Ketut Murdana yang juga dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, usia senja bukanlah menjadi penghalang bagi I Wayan Beratha Yasa untuk tetap dan terus melukis.

Melukis baginya adalah "karma estetis" yang selalu meletup-letup dan bergelora dalam hati sanubari yang patut dilakoni sebagai wujud bakti memuliakan anugrah-Nya.

Karma estetis yang ditentukan dorongan "Jiwa seni" baginya adalah anugerah sangat berharga, yang tidak diperoleh oleh semua orang. Oleh karena itu wajib diberdayakan agar mampu membangun daya hidup dan bervibrasi kepada orang lain, ujarnya.

Upaya itu mampu mengantarkan kesyahduan nilai-nilai estetis dan membangun rasa halus agar seseorang lebih peka terhadap berbagai persoalan hidup serta kehidupan yang harmoni dan damai.

Ketut Murdana menambahkan, dinamika dan pertautan gelombang rasa estetis dengan realitas sosial kini merefleksikan kecermatan mengamati objek-objek visual menjadi endapan narasi persoalan.

Hal itu telah menjadi teladan bagi I Nyoman Suyasa, S.Sn. M.Sn, alumnus ISI Yogyakarta tahun 2004 untuk mengikuti jejak ayahnya (Wayan Beratha Yasa) sebagai pelukis.

Lewat sajian karya seni di rumahnya yang dapat dinikmati setiap saat diharapkan mampu membangun semangat kreatif, keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar mengikuti jejak yang senantiasa mampu menghargai karya-karya seni budaya sebagai prestasi personal maupun kolektif, ujar Ketut Murdana. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017