Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta dalam seleksi siswa baru di SMAN dan SMKN Bali Mandara yang merupakan sekolah unggulan milik pemprov setempat dapat mengutamakan siswa miskin.

"Indikator kemiskinan jangan hanya dilihat dari kondisi rumah calon siswa. Faktor lain seperti pekerjaan orang tua dan kondisi keluarga secara umum juga harus jadi pertimbangan," kata Pastika saat menerima paparan Kepala SMAN Bali Mandara terkait proses penerimaan siswa baru tahun ajaran 2017/2018, di Denpasar, Rabu.

Orang nomor satu di Bali itu meminta kepala sekolah dan tenaga pengajar di SMAN dan SMKN Bali Mandara senantiasa mengingat filosofi yang mendasari pendirian sekolah yang berlokasi di Kubutambahan, Kabupaten Buleleng tersebut.

Berpedoman pada filosofi dasar itu, Pastika menegaskan kembali bahwa syarat utama dalam penerimaan siswa baru adalah faktor kemiskinan.

Dia menambahkan, kondisi keluarga siswa secara umum juga harus jadi pertimbangan. Pastika mencontohkan calon siswa yang orangtuanya sedang sakit berat sehingga tak bisa lagi bekerja atau mereka yang berasal dari keluarga "broken home" dapat dijadikan pertimbangan.

"Walaupun mungkin rumah dari para siswa yang saya contohkan tadi kondisinya bagus, tetapi lambat laun mereka akan jadi miskin. Itu harus jadi pertimbangan dalam penerimaan siswa baru," ucapnya.

Selain itu, dia mengatakan bahwa prestasi tidak lagi dijadikan syarat penting dalam penerimaan siswa SMAN/SMKN Bali Mandara. "Komposisi persyaratannya, 90 persen faktor kemiskinan. Sisanya 10 persen baru komponen lainnya," katanya.

Pastika memahami tantangan yang akan dihadapi tenaga pendidik di sekolah tersebut akan lebih berat karena prestasi sudah tak menjadi syarat penting dalam penerimaan siswa di sekolah ini.

"Tetapi harus diingat, akan menjadi luar biasa kalau tenaga pengajar di sana mampu mengubah anak yang biasa saja menjadi anak yang berprestasi," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Pastika menyinggung pula sederet prestasi gemilang yang ditorehkan anak-anak SMAN/SMKN Bali Mandara. Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tenaga pengajar yang tidak kenal lelah mendidik para siswa.

Namun, dia mengingatkan agar para tenaga pengajar tak semata berorientasi mengejar prestasi. "Tetap fokus pada semangat awal untuk menolong mereka yang miskin agar memperoleh pendidikan yang layak," katanya.

Sementara itu, Kepala SMAN Bali Mandara I Nyoman Darta mengatakan bahwa proses penerimaan siswa baru tahun ajaran 2017/2018 telah memasuki tahap akhir. Pada tahun ajaran ini, SMAN Bali Mandara menerima 128 siswa dan SMKN Bali Mandara menerima 150 siswa.

"Pelamar yang berminat cukup banyak, untuk SMAN ada 508 pelamar dan SMKN 383 pelamar," ujar Darta yang didampingi tenaga pengajar SMAN/SMKN Bali Mandara.

Sesuai arahan Gubernur Bali agar mengutamakan syarat kemiskinan, pihaknya akan melakukan finalisasi daftar siswa yang dinyatakan lulus sebelum nantinya diumumkan.

Pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra dan Kadis Pendidikan Provinsi Bali TIA Kusuma Wardhani. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017