Denpasar (Bali Antara) - Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar, Bali, berupaya menangkal gerakan Negara Islam Indonesia yang berupaya masuk ke organisasi tersebut.
"Kami terus memantau oknum yang mengarah pada gerakan Negara Islam Indonesia (NII) yang ingin menyusup ke organisasi yang dipimpinnya," kata Ketua HMI Cabang Denpasar Irwan Sugito di Kota Denpasar, Senin.
Di sela-sela menggelar aksi bisu tergabung dalam aliansi Cipayung Bali, ia mengatakan, pihaknya dalam melakukan rekrutmen anggota baru selalu selektif termasuk juga mengawasi gerak-gerik perilaku anggotanya.
"Siapapun berhak menjadi anggota HMI. Namun soal oknum anggota yang membawa ajaran mengarah pada gerakan NII di HMI Denpasar belum dapat kami buktikan," ucapnya.
Kalau melihat tujuan gerakan NII, kata dia, pihaknya tidak setuju karena mereka bertujuan mendirikan sebuah negara.
"Indonesia adalah sebuah negara yang sudah mempunyai ideologi, maka dari itu tidak ada satupun warga atau kelompok untuk dibenarkan membentuk negara lagi. Kalau ingin membuat negara silakan keluar saja, jangan di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan, semua pihak harus tanggap terhadap keberadaan gerakan NII dan tidak menutup kemungkinan kampus juga dijadikan untuk tempat sosialisasi terkait ideologi tersebut.
"Saya yakin pihak keamanan sudah tanggap terhadap hal tersebut. Karena lembaga itu mempunyai intelijen untuk memantau pergerakan terhadap orang yang dicurigai membawa ideologi NII," kata Irwan.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI, I Gusti Ketut Adhiputra mengatakan, keberadaan NII harus dikaitkan dengan legalitas organisasi tersebut.
Jika organisasi itu tidak terdaftar artinya organisasi tersebut ilegal dan meresahkan masyarakat.
"Kita harus tetap bicara aturan. Badan hukumnya harus ada, kalau tidak ada itu artinya ilegal dan wajib ditelusuri lebih jauh aktivitasnya," kata Adhiputra.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Kami terus memantau oknum yang mengarah pada gerakan Negara Islam Indonesia (NII) yang ingin menyusup ke organisasi yang dipimpinnya," kata Ketua HMI Cabang Denpasar Irwan Sugito di Kota Denpasar, Senin.
Di sela-sela menggelar aksi bisu tergabung dalam aliansi Cipayung Bali, ia mengatakan, pihaknya dalam melakukan rekrutmen anggota baru selalu selektif termasuk juga mengawasi gerak-gerik perilaku anggotanya.
"Siapapun berhak menjadi anggota HMI. Namun soal oknum anggota yang membawa ajaran mengarah pada gerakan NII di HMI Denpasar belum dapat kami buktikan," ucapnya.
Kalau melihat tujuan gerakan NII, kata dia, pihaknya tidak setuju karena mereka bertujuan mendirikan sebuah negara.
"Indonesia adalah sebuah negara yang sudah mempunyai ideologi, maka dari itu tidak ada satupun warga atau kelompok untuk dibenarkan membentuk negara lagi. Kalau ingin membuat negara silakan keluar saja, jangan di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan, semua pihak harus tanggap terhadap keberadaan gerakan NII dan tidak menutup kemungkinan kampus juga dijadikan untuk tempat sosialisasi terkait ideologi tersebut.
"Saya yakin pihak keamanan sudah tanggap terhadap hal tersebut. Karena lembaga itu mempunyai intelijen untuk memantau pergerakan terhadap orang yang dicurigai membawa ideologi NII," kata Irwan.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI, I Gusti Ketut Adhiputra mengatakan, keberadaan NII harus dikaitkan dengan legalitas organisasi tersebut.
Jika organisasi itu tidak terdaftar artinya organisasi tersebut ilegal dan meresahkan masyarakat.
"Kita harus tetap bicara aturan. Badan hukumnya harus ada, kalau tidak ada itu artinya ilegal dan wajib ditelusuri lebih jauh aktivitasnya," kata Adhiputra.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011