Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengajak pemuda Muhammadiyah di daerah itu untuk ikut menjaga keutuhan NKRI di tengah kondisi keragaman yang ada.

"Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan keanekaragamannya. Perbedaan adalah unsur perekat dalam sebuah bangsa, namun kini justru perbedaan tersebut menjadi perenggang. Kebhinnekaan yang menjadi kerangka bangsa ini seakan terkoyak, jauh akan nilai Pancasila, lupa akan UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika serta bisa saja lupa dengan NKRI," kata Wagub Sudikerta saat menerima audiensi pengurus Pemuda Muhammadiyah Bali, di Denpasar, Kamis.

Oleh karena itu, ujar dia, masyarakat perlu kembali dengan kelima sila dan butir-butir pengamalannya, sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila di tengah krisis jati diri bangsa saat ini. "Dengan pengamalan Pancasila, maka keutuhan NKRI bisa tetap terjaga," ujarnya.

Sudikerta juga meminta kepada semua pihak untuk tidak memunculkan riak-riak perpecahan yang dapat membahayakan keutuhan NKRI.

"Saya berharap semua pihak khususnya Pemuda Muhammadiyah sebagai anak bangsa wajib menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI. Karena para pahlawan dan leluhur pendahulu kita, sangat susah payah untuk memperolehnya," ucapnya.

Para pemuda, lanjut dia, supaya bisa menunjukkan sikap sebagai bangsa yang toleran, dan bangsa yang menghargai perbedaan. Karena perbedaan itu indah, dan jangan sampai hanya karena perbedaan semua menjadi bertengkar.

Sementara itu, Ketua Pemuda Wilayah Muhammadiyah Bali Azisudin mengatakan belakangan ini bangsa Indonesia seakan terlalu disibukkan dengan permasalahan SARA dan "hoax" yang jelas-jelas dapat memecah belah persatuan, sehingga peran semua pihak diperlukan untuk bisa ikut menjaga perbedaan yang ada saat ini.

"Kami Muhammadiyah dan secara khusus pemudanya telah berkomitmen untuk menjaga perbedaan agar tidak ada perpecahan antar anak bangsa. Pancasila dan NKRI bagi kami adalah harga mati dan tak bisa diubah apalagi diperdebatkan lagi," ujar Azisudin.

Menurut dia, jangan sampai ada oknum-oknum yang ingin memecah belah bangsa dengan ingin merusak semua itu. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017