London (Antara Bali) - KBRI Oslo bersama empat kedutaan besar anggota ASEAN lainnya yaitu Filipina, Myanmar, Thailand dan Vietmam meramaikan Festival Bahasa dan Budaya di pusat keramaian Fridtjof Nansens plass, di depan Gedung Balai Kota Oslo, Norwegia, Sabtu (20/5).
Partisipasi KBRI Oslo dilakukan bersama empat kedutaan besar lainnya dalam satu booth yang disebut dengan Anjungan ASEAN sebagai bentuk kerja sama dan promosi bersama sebagai satu kesatuan ASEAN, serta memperingati HUT ASEAN yang ke-50, demikian Sekretaris Dua Pensosbud KBRI Oslo, Dilla Trianti kepada Antara London, Minggu.
Festival tahunan Språk og Kulturfestivalen merupakan puncak dari berbagai kegiatan lomba bagi anak, seperti lomba puisi, menyanyi, dan melukis yang diadakan Asosiasi Budaya dan Pendidikan Oslo (OKUF) bersama organisasi Mangfold Huset (Diversity House) dan organisasi masyarakat keturunan Turki. Konsep festival menjembatani keragaman budaya dan bahasa di masyarakat Norwegia yang semakin multikultural.
Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia, Yuwono A. Putranto mengatakan pada saat ini, di berbagai negara, kesadaran multikultur sedang diuji coba dengan banyaknya tindak kekerasan yang cenderung memojokkan sejumlah golongan masyarakat, dan dikhawatirkan akan melunturkan rasa dan keterbukaan terhadap masyarakat multikultural.
Untuk itu, KBRI Oslo dan kedutaan besar negara ASEAN lainnya di Oslo sangat mendukung upaya Pemerintah Norwegia dalam memperkuat kesadaran multikultur dan toleransi warganya, melalui festival, masyarakat di Norwegia, khususnya di Oslo dapat melihat secara langsung menjadi bagian dari masyarakat multikultural
Dalam acara festival bahasa dan budaya ini digelar pertunjukan tari tradisional di panggung utama yang mendapatkan sambutan hadirin. Tim Indonesia membawakan tari Pakarena dari Sulawesi Selatan, oleh tim tari asuhan KBRI Oslo, "Anak Indonesia" dan tari Pendet dari Bali, yang dibawakan tim tari organisasi `Krama Bali Norwegia', organisasi masyarakat Bali berdomisili di Norwegia. Selain ASEAN, festival ini juga diramaikan lebih dari 50 perwakilan negara lainnya,.(*/adt)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Partisipasi KBRI Oslo dilakukan bersama empat kedutaan besar lainnya dalam satu booth yang disebut dengan Anjungan ASEAN sebagai bentuk kerja sama dan promosi bersama sebagai satu kesatuan ASEAN, serta memperingati HUT ASEAN yang ke-50, demikian Sekretaris Dua Pensosbud KBRI Oslo, Dilla Trianti kepada Antara London, Minggu.
Festival tahunan Språk og Kulturfestivalen merupakan puncak dari berbagai kegiatan lomba bagi anak, seperti lomba puisi, menyanyi, dan melukis yang diadakan Asosiasi Budaya dan Pendidikan Oslo (OKUF) bersama organisasi Mangfold Huset (Diversity House) dan organisasi masyarakat keturunan Turki. Konsep festival menjembatani keragaman budaya dan bahasa di masyarakat Norwegia yang semakin multikultural.
Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia, Yuwono A. Putranto mengatakan pada saat ini, di berbagai negara, kesadaran multikultur sedang diuji coba dengan banyaknya tindak kekerasan yang cenderung memojokkan sejumlah golongan masyarakat, dan dikhawatirkan akan melunturkan rasa dan keterbukaan terhadap masyarakat multikultural.
Untuk itu, KBRI Oslo dan kedutaan besar negara ASEAN lainnya di Oslo sangat mendukung upaya Pemerintah Norwegia dalam memperkuat kesadaran multikultur dan toleransi warganya, melalui festival, masyarakat di Norwegia, khususnya di Oslo dapat melihat secara langsung menjadi bagian dari masyarakat multikultural
Dalam acara festival bahasa dan budaya ini digelar pertunjukan tari tradisional di panggung utama yang mendapatkan sambutan hadirin. Tim Indonesia membawakan tari Pakarena dari Sulawesi Selatan, oleh tim tari asuhan KBRI Oslo, "Anak Indonesia" dan tari Pendet dari Bali, yang dibawakan tim tari organisasi `Krama Bali Norwegia', organisasi masyarakat Bali berdomisili di Norwegia. Selain ASEAN, festival ini juga diramaikan lebih dari 50 perwakilan negara lainnya,.(*/adt)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017