Jakarta (Antara Bali)- Sejumlah umat Hindu Jakarta terlihat khusyuk melantunkan doa pada saat Hari Raya Nyepi di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta, Selasa.

Setiap sudut Pura Aditya Jaya dihiasi dengan ornamen bewarna kuning dan putih,demikian pantauan Antara.

Dalam prosesi keagamaan yang dilakukan umat Hindu pada Hari Raya Nyepi ini memang tak terlihat kegiatan yang mencolok.

Umat Hindu baik tua maupun muda yang mengenakan pakaian khas Bali, mereka yang baru datang langsung bersimpuh di sekitaran pura sambil menundukkan kepala atau menyatukan telapak tangan dan mengangkatnya sambil terlihat membaca doa.

Sebagian lagi terlihat berbaring, membaca buku, atau berbincang sekadarnya di balai sekitar pura, kesunyian memang menjadi nuansa khas nyepi setiap tahunnya.

Hal itu berkaitan dengan pantangan catur brata penyepian yang harus dijalankan umat Hindu saat nyepi.

Keempat pantangan itu adalah Brata Amati Geni (tak boleh menyalakan api), Brata Amati Lelanguan (tak boleh berfoya-foya), Brata Amati Lelungan (tak boleh keluar rumah dan harus intropeksi diri), dan Brata Amati Karya (tak boleh bekerja).

Setelah melakukan serangkaian prosesi sembahyang ada di antaranya yang merapat ke balai untuk sekadar berbaring sejenak atau pulang ke rumah bersama keluarganya.

Sebelum prosesi Catur Brata Penyepian digelar di Pura Aditya Jaya, sejumlah umat Hindu juga menggelar prosesi Tawur Agung Kesanga pada Senin. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017