Negara (Antara Bali) - Jalan menuju Pura Rambut Siwi, yang merupakan pura terbesar di Kabupaten Jembrana, yang pada hari-hari tertentu dikunjungi ribuan Umat Hindu hancur sepanjang satu kilometer.
"Jalan menuju parkir Pura Rambut Siwi itu terbagi menjadi wewenang kabupaten dan provinsi. Untuk yang menjadi tanggung jawab kabupaten sepanjang 600 meter di sisi barat, akan kami perbaiki tahun ini. Informasinya jalan sisi timur sepanjang 400 meter yang menjadi wewenang provinsi, juga akan diperbaiki tahun ini," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jembrana I Wayan Darwin, saat dikonfirmasi di Negara, Kamis.
Pantauan di lapangan, selain jalan yang rusak, Umat Hindu yang hendak menuju ke pura di pinggir laut tersebut juga mengeluhkan lampu penerangan jalan yang kurang.
Saat hari-hari biasa, jalan tersebut memang hanya dilintasi warga setempat, atau sebagai akses petani untuk mengangkut hasil bumi, tapi pada hari-hari besar Umat Hindu, ribuan kendaraan umat melintasinya, sehingga jalan yang berlubang besar dan cukup banyak tersebut membuat arus lalu lintas tersendat.
Astika, salah seorang Umat Hindu asal Kabupaten Tabanan yang hendak bersembahyang di Pura Rambut Siwi berharap, pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut, termasuk lampu penerangan jalan yang hanya beberapa buah saja masih menyala.
Pura Rambut Siwi tidak hanya dikunjungi Umat Hindu dari Bali, tapi juga dari daerah lain di Indonesia, termasuk wisatawan mancanegara, sehingga pura ini menjadi salah satu objek wisata religius di Kabupaten Jembrana.
Bagi wisatawan, untuk menuju areal pura yang terletak di pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk ini, dibuatkan jalur khusus di sisi timur.
Beberapa bangunan di Pura Rambut Siwi masih mempertahankan arsitektur dengan bahan yang digunakan jaman dahulu, seperti Pura Luhur dan Penataran, yang merupakan bangunan utama di dalam Pura Rambut Siwi masih menggunakan bata merah dan padas.
Dengan keunikannya tersebut, pura ini menjadi salah satu cagar budaya Bali, yang menjadi daya tarik wisata religius, apalagi ditunjang dengan pemandangan pantai dan persawahan yang luas.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Jalan menuju parkir Pura Rambut Siwi itu terbagi menjadi wewenang kabupaten dan provinsi. Untuk yang menjadi tanggung jawab kabupaten sepanjang 600 meter di sisi barat, akan kami perbaiki tahun ini. Informasinya jalan sisi timur sepanjang 400 meter yang menjadi wewenang provinsi, juga akan diperbaiki tahun ini," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jembrana I Wayan Darwin, saat dikonfirmasi di Negara, Kamis.
Pantauan di lapangan, selain jalan yang rusak, Umat Hindu yang hendak menuju ke pura di pinggir laut tersebut juga mengeluhkan lampu penerangan jalan yang kurang.
Saat hari-hari biasa, jalan tersebut memang hanya dilintasi warga setempat, atau sebagai akses petani untuk mengangkut hasil bumi, tapi pada hari-hari besar Umat Hindu, ribuan kendaraan umat melintasinya, sehingga jalan yang berlubang besar dan cukup banyak tersebut membuat arus lalu lintas tersendat.
Astika, salah seorang Umat Hindu asal Kabupaten Tabanan yang hendak bersembahyang di Pura Rambut Siwi berharap, pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut, termasuk lampu penerangan jalan yang hanya beberapa buah saja masih menyala.
Pura Rambut Siwi tidak hanya dikunjungi Umat Hindu dari Bali, tapi juga dari daerah lain di Indonesia, termasuk wisatawan mancanegara, sehingga pura ini menjadi salah satu objek wisata religius di Kabupaten Jembrana.
Bagi wisatawan, untuk menuju areal pura yang terletak di pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk ini, dibuatkan jalur khusus di sisi timur.
Beberapa bangunan di Pura Rambut Siwi masih mempertahankan arsitektur dengan bahan yang digunakan jaman dahulu, seperti Pura Luhur dan Penataran, yang merupakan bangunan utama di dalam Pura Rambut Siwi masih menggunakan bata merah dan padas.
Dengan keunikannya tersebut, pura ini menjadi salah satu cagar budaya Bali, yang menjadi daya tarik wisata religius, apalagi ditunjang dengan pemandangan pantai dan persawahan yang luas.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017