Denpasar (Antara Bali) - Komisi IV DPRD Bali melakukan peninjauan proyek pembangunan Rumah Sakit Bali Mandara dan Indera guna memantau kesiapan beroperasinya kedua rumah sakit tersebut.
"Kami bersama anggota meninjau proyek pembangunan Rumah Sakit Bali Mandara dan RS Indera guna kesiapan untuk beroperasi. Dari pemantauan ada beberapa yang harus diperbaiki oleh pelaksana pembangunan tersebut," kata Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan di Rumah Sakit (RS) Bali Mandara ada beberapa yang harus diperbaiki, antara lain lantai keramik yang dipasang itu bergelombang, karena itu agar segera diperbaiki.
"Selain itu juga kami pantau kondisi lift mengalami gangguan. Ketika kami mau mencoba, tiba-tiba lift tersebut tidak bisa dioperasikan," kata politikus PDIP.
Parta mengatakan rencananya uji coba RS Bali Mandara untuk pengoperasian pada bulan April mendatang, karena itu diharapkan pemborong bangunan untuk segera memperbaiki terhadap bangunan yang belum beres.
Selanjutnya, kata Parta, rombongan anggota Dewan meninjau Rumah Sakit Indera di Jalan Angsoka, Kota Denpasar yang pembangunannya sudah mendekati rampung. Kedua RS tersebut didanai dari APBD Provinsi Bali.
"RS Indera yang dibangun tersebut sangat diharapkan segera diresmikan, sebab warga masyarakat agar mendapatkan pelayanan terhadap kesehatan, yakni di antaranya penyakit mata," ujarnya.
Ia mengatakan waktu rombongan Dewan meninjau RS Indera tersebut, pihak direktur rumah sakit tersebut mengatakan sampai saat ini RS tersebut belum mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).
"Memang laporan dari Direktur RS Indera mengatakan sampai saat ini belum mengantongi IMB. Dan pemerintah provinsi sudah berupaya melakukan pendekatan dengan Pemerintah Kota Denpasar agar bisa IMB diterbitkan," ucapnya.
Parta menyarankan walau belum mengantongi IMB, namun yang perlu diperhatikan adalah mengenai pelayanan dari rumah sakit itu.
"Kita berharap segera rumah sakit tersebut beroperasi, karena warga masyarakat sudah menunggu untuk dilayani oleh RS Indera. Harus memperhitungkan kepentingan masyarakat yang menjadi skala prioritas," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami bersama anggota meninjau proyek pembangunan Rumah Sakit Bali Mandara dan RS Indera guna kesiapan untuk beroperasi. Dari pemantauan ada beberapa yang harus diperbaiki oleh pelaksana pembangunan tersebut," kata Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan di Rumah Sakit (RS) Bali Mandara ada beberapa yang harus diperbaiki, antara lain lantai keramik yang dipasang itu bergelombang, karena itu agar segera diperbaiki.
"Selain itu juga kami pantau kondisi lift mengalami gangguan. Ketika kami mau mencoba, tiba-tiba lift tersebut tidak bisa dioperasikan," kata politikus PDIP.
Parta mengatakan rencananya uji coba RS Bali Mandara untuk pengoperasian pada bulan April mendatang, karena itu diharapkan pemborong bangunan untuk segera memperbaiki terhadap bangunan yang belum beres.
Selanjutnya, kata Parta, rombongan anggota Dewan meninjau Rumah Sakit Indera di Jalan Angsoka, Kota Denpasar yang pembangunannya sudah mendekati rampung. Kedua RS tersebut didanai dari APBD Provinsi Bali.
"RS Indera yang dibangun tersebut sangat diharapkan segera diresmikan, sebab warga masyarakat agar mendapatkan pelayanan terhadap kesehatan, yakni di antaranya penyakit mata," ujarnya.
Ia mengatakan waktu rombongan Dewan meninjau RS Indera tersebut, pihak direktur rumah sakit tersebut mengatakan sampai saat ini RS tersebut belum mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).
"Memang laporan dari Direktur RS Indera mengatakan sampai saat ini belum mengantongi IMB. Dan pemerintah provinsi sudah berupaya melakukan pendekatan dengan Pemerintah Kota Denpasar agar bisa IMB diterbitkan," ucapnya.
Parta menyarankan walau belum mengantongi IMB, namun yang perlu diperhatikan adalah mengenai pelayanan dari rumah sakit itu.
"Kita berharap segera rumah sakit tersebut beroperasi, karena warga masyarakat sudah menunggu untuk dilayani oleh RS Indera. Harus memperhitungkan kepentingan masyarakat yang menjadi skala prioritas," katanya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017