Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, melalui Dinas Sosial setempat terus mengoptimalkan penyaluran beras kepada para korban bencana alam di sejumlah wilayah di daerah itu guna meringankan beban masyarakat yang masih berada di pengungsian.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Gede Komang di Singaraja, Bali, Sabtu, mengatakan, total beras yang disalurkan sebanyak 25 ton kepada 2.500 kepala keluarga (KK) terdampak bencana.

Ia mengatakan, Dinsos Buleleng mencatat penyaluran baru sekitar 13 ton kepada masyarakat dan sisanya akan diberikan secara bertahap dalam beberapa hari mendatang.

Menurut dia, masing-masing KK diberi jatah beras sebanyak 10 kilogram dan ditambah beberapa tambahan seperti lauk pauk, mie instan, pakaian layak dan perlengkapan lain.

Bantuan beras tersebut merupakan bantuan tanggap bencana sampai dengan 13 Maret nanti. Pihaknya mengakui penyaluran terlambat karena masih ada pembersihan gudang di Bulog di Desa Tanguwisia, Buleleng.

"Ini beras Bulog Bali, usulan sebenarnya sudah minggu lalu tapi baru diberikan. Beras ini kami salurkan kepada korban bencana, ini kami selesaikan semua sampai batas waktu tanggap bencana," kata Gede Komang.

Selain menyalurkan beras, Dinsos Buleleng juga mengajukan dana sebesar Rp150 juta untuk program tanggap bencana di seluruh wilayah di daerah tersebut.

"Kami berusaha membangun komunikasi yang baik dengan Kementerian Sosial RI (Kemensos). Jadi, harapan kedepan akan ada bantuan dari pihak pemerintah pusat," paparnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017