Denpasar (Antara Bali) - Harga minyak goreng curah di beberapa pasar tradisional di Denpasar, Bali, rata-rata mencapai Rp11.000-Rp11.800 per liter atau lebih tinggi dibandingkan harga acuan yang ditetapkan Kementerian Perdagangan sebesar Rp10.500 per liter.
Pedagang minyak goreng curah di Pasar Kumbasari Denpasar, Budayasa, Kamis, menjelaskan tidak banyak konsumen membeli minyak goreng curah dalam bentuk liter namun lebih banyak membeli dalam kilogram.
Per kilogram harga minyak curah sawit itu dijual Rp12 ribu yang sudah dikemas dengan plastik putih transparan.
Sedangkan konsumen yang sudah membawa jerigen, biasanya mereka membeli per liter seharga Rp11.800.
"Soalnya saya sudah bawa jerigen jadi lebih murah Rp200 dibandingkan beli pakai plastik," kata pembeli, Supriyadi yang merupakan penjual makanan.
Harga lebih mahal dijumpai di Pasar Badung Denpasar yang berlokasi di Eks Tiara Grosir. Pedagang minyak goreng curah, Eka menjelaskan per kilogram minyak goreng curah dijual mencapai Rp13 ribu.
Sama halnya dengan Budayasa, Eka mengaku sebagian besar konsumen membeli dalam bentuk kilogram. Sedangkan jika per liter, Eka menyebutkan harnya berkisar Rp11 ribu.
Menurut Eka, ia membeli minyak goreng curah dari distributor dalam bentuk kilogram yakni mencapai Rp12 ribu per kilogram sehingga harganya lebih mahal dibandingkan di Pasar Kumbasari.
Eka dan Budayasa merupakan dua di antara ratusan pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Badung pada Februari 2016 dan terpaksa direlokasi ke tempat lain.
Eka menuturkan jika sebelumnya ia mampu menjual 1.000 kilogram per hari namun kini hanya mampu menjual 400 kilogram dalam dua hingga tiga hari karena turunnya pembelian pascarelokasi.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Cokorda Istri Arina mengatakan stok minyak goreng curah untuk Maret 2017 di Pulau Dewata mencapai 5.900 ton.
Dua distributor besar mendistribusikan minyak goreng curah yang berpusat di Benoa, Denpasar. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Pedagang minyak goreng curah di Pasar Kumbasari Denpasar, Budayasa, Kamis, menjelaskan tidak banyak konsumen membeli minyak goreng curah dalam bentuk liter namun lebih banyak membeli dalam kilogram.
Per kilogram harga minyak curah sawit itu dijual Rp12 ribu yang sudah dikemas dengan plastik putih transparan.
Sedangkan konsumen yang sudah membawa jerigen, biasanya mereka membeli per liter seharga Rp11.800.
"Soalnya saya sudah bawa jerigen jadi lebih murah Rp200 dibandingkan beli pakai plastik," kata pembeli, Supriyadi yang merupakan penjual makanan.
Harga lebih mahal dijumpai di Pasar Badung Denpasar yang berlokasi di Eks Tiara Grosir. Pedagang minyak goreng curah, Eka menjelaskan per kilogram minyak goreng curah dijual mencapai Rp13 ribu.
Sama halnya dengan Budayasa, Eka mengaku sebagian besar konsumen membeli dalam bentuk kilogram. Sedangkan jika per liter, Eka menyebutkan harnya berkisar Rp11 ribu.
Menurut Eka, ia membeli minyak goreng curah dari distributor dalam bentuk kilogram yakni mencapai Rp12 ribu per kilogram sehingga harganya lebih mahal dibandingkan di Pasar Kumbasari.
Eka dan Budayasa merupakan dua di antara ratusan pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Badung pada Februari 2016 dan terpaksa direlokasi ke tempat lain.
Eka menuturkan jika sebelumnya ia mampu menjual 1.000 kilogram per hari namun kini hanya mampu menjual 400 kilogram dalam dua hingga tiga hari karena turunnya pembelian pascarelokasi.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Cokorda Istri Arina mengatakan stok minyak goreng curah untuk Maret 2017 di Pulau Dewata mencapai 5.900 ton.
Dua distributor besar mendistribusikan minyak goreng curah yang berpusat di Benoa, Denpasar. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017