Denpasar (Antara Bali) - Jumlah pencari kerja melalui situs internet di Bali, khususnya melalui jobstreet.com, mengalami peningkatan hingga 30 persen atau mencapai 45.027 orang pada tahun 2016, sedangkan tahun sebelumnya hanya belasan ribu pencari kerja.

Faridah Lim selaku Country Manager Jobstreet.com Indonesia di Denpasar, Kamis, menerangkan peningkatan pencari kerja secara daring ("online") itu disebabkan era teknologi digital yang terus berkembang dan mudah diakses anak muda atau masyarakat millenium.

"Rata-rata pencari kerja secara `online` itu usia muda atau yang baru lulus kuliah," kata Faridah.

Selain anak muda, kata Faridah, para pencari kerja secara daring (dalam jaringan/internet) itu juga masyarakat yang pernah bekerja, namun tidak nyaman bekerja ditempat sebelumnya, sehingga hal ini mempengaruhi tingkat pencari kerja di Bali.

"Yang menjadi tantangan para pencari kerja ini adalah tingkat kecocokan ditempat dia bekerja dan kebanyakan anak muda ingin mengaktualisasika kemampuan dirinya sesuai pekerjaan yang diinginkan," katanya.

Strategi yang harus dilakukan para pencari kerja agar mendapatkan pekerjaan sesuai yang diinginkan, kata Faridah, yakni meningkatkan kualitas diri.

"Artinya, dia harus mengetahui apa yang ingin dikerjakan, pencari kerja harus mengetahui apa pekerjaan yang cocok untuk dirinya," katanya.

Untuk di Bali, lowongan kerja sangat banyak dan terus tumbuh, khususnya sektor perhotelan, agen perjalanan wisata (travel) dan manufaktur.

Berdasarkan data tahun 2016, untuk lowogan kerja sektor perhotelan di Bali mencapai 30 persen, travel (15 persen) dan manufaktur (10 persen).

"Pertumbuhan perusahaan yang mencari karyawan di Indonesia mencapai 40 persen dengan menggunakan aplikasi jobstreet.com, namun diluar aplikasi juga banyak," katanya.

Hal ini membuktikan bahwa secara ekonomis atau pertumbuhan lowongan kerja pada setiap perusahaan, khususnya di Bali rata-rata mencapai 16 persen pertahun atau data tahun 2016 mencapai 3.215 perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan melalui aplikasi ini.

"Namun, tingkat pengangguran di Bali cukup tinggi, karena penyerapannya belum maksimal akibat tidak adanya kecocokan antara para pencari kerja dengan `passion` (renjana/sesuai dengan apa yang disenangi), padahal lowongan kerjanya lebih banyak dibandingkan dengan daerah lainnya," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017