Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini mengajak warga masyarakat untuk rajin mengonsumsi sayur dan buah karena kandungan dalam makanan tersebut sangat tinggi.

"Mengonsumsi sayur dan buah merupakan salah satu syarat mutlak untuk mendapatkan gizi seimbang untuk mewujudkan generasi berkualitas," kata Kadis Kesehatan Sri Armini pada acara seminar memperingati "Hari Gizi Nasional" di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan makanan sayur dan buah mengandung berbagai sumber vitamin dan mineral serta serat pangan yang berfungsi sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh. Untuk itu biasakan mengonsumsi buah dan sayur sejak dini.

"Kita perlu meningkatkan kebiasaan mengonsumsi buah dan sayur melalui pembinaan dan sosisalisasi sehingga tercipta tumbuh kembang anak yang baik dan sehat," ujarnya.

Sri Armini mengatakan melalui kegiatan seminar tersebut diharapkan menambah wawasan serta pengetahuan masyarakat terkait pola hidup sehat dengan membiasakan menkonsumsi buah dan sayur sehingga generasi selanjutnya dapat menerapkan pola hidup sehat sejak dini.

Sesuai anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO) agar anak dapat mengonsumsi sayur dan buah setiap harinya minimal 400 gram, setara dengan 2,5 porsi gelas sayur yang dimasak atau sama dengan tiga buah pisang.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat dalam tubuh, anak juga dianjurkan setiap hari konsumsi minimal tiga sampai empat gelas porsi sayur dan dua hingga tiga potong porsi buah.

Yang perlu diperhatikan juga bahwa pemenuhan gizi seimbang pada keluarga sangatlah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak menjadi optimal.

Supaya masyarakat mengetahui pentingnya manfaat sayur dan buah untuk kesehatan. Maka dalam seminar ini melibatkan 100 orang dari lintas program dan lintas sektor terkait dengan pelaksana program seksi Kesehatan dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Puskesmas se-Kota Denpasar dan kader Posyandu. Mereka yang kembali bertugas memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

Ahli Gizi dan Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar Pande Putu Sri Sugiani DCN, M.Kes mengatakan, faktor penyebab masalah gizi adalah asupan makan dan penyakit infeksi. Masalah gizi juga terjadi karena pola makan yang memilih mengkomsumsi dan menggunakan makanan-makanan yang tersedia yang tersedia dan didasari faktor-faktor sosial dan budaya dimana mereka hidup.

Dikatakan, masalah gizi juga dikarenakan pola makan anak, pola makan sehat anak dan pola sabu dalam PGS. Berbagai masalah yang menyebabkan masalah gizi, maka dari itu semua warga diwajibkan untuk mengkomsumsi buah dan sayur.

"Sayur dan buah banyak memiliki manfaat khususnya bagi anak di antaranya, sebagai sumber vitamin, mineral dan serat. Sedangkan manfaat buah dan sayur untuk anak balita adalah dapat mengurangi resiko obesitas pada anak, mengandung serat yang sangat bermanfaat untuk pencernaan, serta menjaga agar kadar gula darah stabil sehingga tidak terjadi diabetes," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017