Bangli (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang juga anggota Legiun Veteran Republik Indonesia menegaskan bahwa keluarga besar LVRI di daerah itu senantiasa berkomitmen mengawal persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika.
"Jangan sampai negara dan bangsa yang sudah diperjuangkan dengan pengorbanan darah, air mata, harga diri itu, kemudian terpecah belah. Itu sangat merugikan bangsa ini," kata Pastika pada acara peringatan HUT ke-60 LVRI di Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, Selasa.
Pastika yang juga membacakan sambutan Ketua Umum DPP LVRI Letjen TNI (Purn) Rais Abin itu mengingatkan bahwa LVRI terbentuk dari organisasi bekas pejuang bersenjata dari seluruh Indonesia, yang terdiri atas berbagai suku, ras dan agama.
Hal ini membuktikan bahwa persatuan dan kesatuan telah memenangkan perang kemerdekaan untuk mengusir bangsa penjajah.
"Oleh karena itu, melihat kecenderungan keadaan negara saat ini, agar keluarga besar LVRI bisa menjadi motivator untuk menghidupkan makna, serta pemahaman arti dari Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.
Terkait dipilihnya Wantilan Desa Wisata Penglipuran sebagai lokasi peringatan, Ketua Markas Daerah (Mada) LVRI Bali Jro Wilaja menyatakan hal itu karena lokasi tersebut merupakan tempat gugurnya Kapten AA Gde Anom Mudita pada 20 November 1947.
Selain itu, Wilaja juga menyampaikan sejak 2014, sebanyak 893 ahli waris anggota LVRI yang meninggal dunia sudah mendapat santunan sebesar Rp10 juta dari Gubernur Bali.
Bahkan, anggota LVRI juga mendapatkan bantuan bedah rumah yang merupakan sumbangan BUMN yang digarap PT Waskita Karya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga menyerahkan keputusan pengangkatan anggota LVRI Bali dan penerima bantuan bedah rumah.
Hadir dalam kesempatan itu, anggota DPR RI Ida Bagus Putu Sukarta, anggota Forkopimda Provinsi Bali, Bupati Bangli, anggota Forkopimda Bangli dan keluarga besar LVRI se-Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Jangan sampai negara dan bangsa yang sudah diperjuangkan dengan pengorbanan darah, air mata, harga diri itu, kemudian terpecah belah. Itu sangat merugikan bangsa ini," kata Pastika pada acara peringatan HUT ke-60 LVRI di Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, Selasa.
Pastika yang juga membacakan sambutan Ketua Umum DPP LVRI Letjen TNI (Purn) Rais Abin itu mengingatkan bahwa LVRI terbentuk dari organisasi bekas pejuang bersenjata dari seluruh Indonesia, yang terdiri atas berbagai suku, ras dan agama.
Hal ini membuktikan bahwa persatuan dan kesatuan telah memenangkan perang kemerdekaan untuk mengusir bangsa penjajah.
"Oleh karena itu, melihat kecenderungan keadaan negara saat ini, agar keluarga besar LVRI bisa menjadi motivator untuk menghidupkan makna, serta pemahaman arti dari Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.
Terkait dipilihnya Wantilan Desa Wisata Penglipuran sebagai lokasi peringatan, Ketua Markas Daerah (Mada) LVRI Bali Jro Wilaja menyatakan hal itu karena lokasi tersebut merupakan tempat gugurnya Kapten AA Gde Anom Mudita pada 20 November 1947.
Selain itu, Wilaja juga menyampaikan sejak 2014, sebanyak 893 ahli waris anggota LVRI yang meninggal dunia sudah mendapat santunan sebesar Rp10 juta dari Gubernur Bali.
Bahkan, anggota LVRI juga mendapatkan bantuan bedah rumah yang merupakan sumbangan BUMN yang digarap PT Waskita Karya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga menyerahkan keputusan pengangkatan anggota LVRI Bali dan penerima bantuan bedah rumah.
Hadir dalam kesempatan itu, anggota DPR RI Ida Bagus Putu Sukarta, anggota Forkopimda Provinsi Bali, Bupati Bangli, anggota Forkopimda Bangli dan keluarga besar LVRI se-Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017