Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta pihak-pihak terkait agar melakukan penanganan pasca-bencana secepatnya terhadap korban longsor di daerah Kintamani, Bangli, mengingat mereka hingga saat ini masih berada di pengungsian.

"Setelah tindakan-tindakan tanggap darurat, sekarang kita sampai pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi," kata Pastika saat menggelar rapat dengan jajaran Pemkab Bangli dan Pemprov Bali, di Denpasar, Jumat.

Rapat tersebut untuk membuat rencana hal-hal yang perlu dilakukan dalam pemulihan situasi daerah yang terkena bencana alam di Bangli. Daerah berhawa sejuk di timur Pulau Bali itu, memang menjadi daerah yang terkena dampak bencana cukup parah beberapa waktu lalu khususnya di Desa Songan.

Persoalan relokasi warga yang terkena bencana menjadi salah satu perhatian pada rapat ini. Sebanyak 23 rumah yang dihuni 25 KK di Dusun Bantas, Songan rusak terkena longsor. Dua diantaranya hilang sedangkan tiga rusak berat.

"Kami minta warga dipindahkan untuk mencegah risiko bencana yang sama terulang kembali. Sesuai aspirasi warga yang disampaikan perbekel, warga berharap bisa menempati lokasi hutan Pura Jati yang saat ini menjadi tempat pengungsian," ujar Pastika.

Namun, menurut Kadis Kehutanan Provinsi Bali I Gede Nyoman Wiranatha perlu ada lahan penukar. Untuk itu, Pastika mengusulkan lahan yang sekarang terkena longsor sebagai lahan penukar.

Sementara itu, Bupati Bangli Made Gianyar memastikan akan menindaklanjuti usulan ini sesuai dengan kewenangannya.

"Masa tanggap darurat di Kabupaten Bangli sudah berakhir kemarin. Namun mengingat penanganan pasca bencana yang membutuhkan dana besar, kami meminta agar pemerintah provinsi dan pemerintah pusat membantu sesuai kewenangannya," ujar Made Gianyar.

Selain persoalan relokasi, penanganan infrastruktur seperti jalan rusak menjadi perhatian. Terkait hal ini, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bali Nyoman Astawa Riadi memastikan jalan provinsi akan diperbaiki segera setelah cuaca mendukung.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan sesuai perkiraan BMKG puncak musim hujan masih akan terjadi sampai akhir Februari. Selain itu, dia juga memastikan untuk logistik pengungsi yang saat ini cukup bahkan berlebih.

Rapat penanganan bencana juga dihadiri Kepala Bappeda dan Litbang Provinsi Bali I Putu Astawa, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Nyoman Wenten serta perwakilan Balai Pelaksana Jalan Nasional VIII. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017