Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung Bali, melalui Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) setempat melakukan kegiatan sosialisasi pendidikan pra nikah kepada remaja di daerah itu.
"Kami melakukan sosialisasi kepada seluruh anak muda di daerah ini agar mereka mampu membentuk karakter remaja agar mampu mandiri saat sudah memutuskan untuk berumah tangga," kata Wakil TP PKK Badung Nyonya Kristiani Suiasa di Mangupura, Selasa.
Dalam sosialisasinya, Kristiani mengatakan pendidikan pra nikah sangat penting disampaikan kepada kaum muda atau sekaa truna/teruni sebelum memasuki masa pernikahan atau Grehasta Asrama, sehingga mampu membentuk rumah tangga yang kokoh dan mandiri.
Tujuan dari sosialisai pendidikan pra nikah ini bagi remaja juga untuk mengantisipasi permasalahan yang kurang baik seperti gagalnya membentuk keluarga bahagia dan sejahtera.
Kemudian, memberikan pengertian dan pemahaman yang baik tentang essestensi pernikahan untuk membentuk keluarga bahagia dan sejahtera, memberikan solusi alternatif dari kondisi yang rapuh dan rentannya bahtera rumah tangga yang berujung perceraian.
"Upaya ini juga bermanfaat untuk remaja agar merencanakan keluarga yang baik dan berkualitas," katanya.
Sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Perkawinan adalah ikatan lahir dan bathin antar seorang pria dan wanita sebagai seami istri yang syah dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia kekal berdasarkan ketuhanan yang maha Esa.
Dalam acara itu turut dihadiri, Ketua DWP Kabupten Badung Nyonya Kompyang R. Swandika beserta anggota, dengan narasumber Kepala Kantor Departemen Kementrian Agama Kabupaten Badung Nyoman Arya dan yayasan Sarwa Sukinah Bawantu Ida Ayu Oka Maharani.
Sementara itu, Ketua Harian Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Badung Dartini Sutama mengatakan, kegiatan ini bertujuan mengajak kaum muda agar dapat menjaga norma-norma dan kesopanannya dan agar dalam pergaulan tidak melangkah terlalu jauh.
"Usia muda merupakan usia yang bergejolak dan riskan dengan hal-hal yang negatif. Maka disini perlu pengawasan dan bimbingan orang tua selain pendidikan di sekolah," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami melakukan sosialisasi kepada seluruh anak muda di daerah ini agar mereka mampu membentuk karakter remaja agar mampu mandiri saat sudah memutuskan untuk berumah tangga," kata Wakil TP PKK Badung Nyonya Kristiani Suiasa di Mangupura, Selasa.
Dalam sosialisasinya, Kristiani mengatakan pendidikan pra nikah sangat penting disampaikan kepada kaum muda atau sekaa truna/teruni sebelum memasuki masa pernikahan atau Grehasta Asrama, sehingga mampu membentuk rumah tangga yang kokoh dan mandiri.
Tujuan dari sosialisai pendidikan pra nikah ini bagi remaja juga untuk mengantisipasi permasalahan yang kurang baik seperti gagalnya membentuk keluarga bahagia dan sejahtera.
Kemudian, memberikan pengertian dan pemahaman yang baik tentang essestensi pernikahan untuk membentuk keluarga bahagia dan sejahtera, memberikan solusi alternatif dari kondisi yang rapuh dan rentannya bahtera rumah tangga yang berujung perceraian.
"Upaya ini juga bermanfaat untuk remaja agar merencanakan keluarga yang baik dan berkualitas," katanya.
Sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Perkawinan adalah ikatan lahir dan bathin antar seorang pria dan wanita sebagai seami istri yang syah dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia kekal berdasarkan ketuhanan yang maha Esa.
Dalam acara itu turut dihadiri, Ketua DWP Kabupten Badung Nyonya Kompyang R. Swandika beserta anggota, dengan narasumber Kepala Kantor Departemen Kementrian Agama Kabupaten Badung Nyoman Arya dan yayasan Sarwa Sukinah Bawantu Ida Ayu Oka Maharani.
Sementara itu, Ketua Harian Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Badung Dartini Sutama mengatakan, kegiatan ini bertujuan mengajak kaum muda agar dapat menjaga norma-norma dan kesopanannya dan agar dalam pergaulan tidak melangkah terlalu jauh.
"Usia muda merupakan usia yang bergejolak dan riskan dengan hal-hal yang negatif. Maka disini perlu pengawasan dan bimbingan orang tua selain pendidikan di sekolah," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017