Singaraja (Antara Bali) - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry berharap masyarakat di Kabupaten Buleleng memilih pemimpin merakyat pada perhelatan Pilkada di daerah itu.
"Masyarakat harus cerdas menilai pemimpin mana yang mau bekerja untuk mewujudkan kesejahteraan dan yang mana hanya foya-foya dan berpesta," katanya Sugawa Korry, Rabu.
Ia mengatakan, Buleleng yang merupakan salah satu kabupaten di Pulau Dewata yang masih tertinggal dari segi pembangunan dari beberapa kabupaten lainnya, kedepan memerlukan pemimpin berjiwa pengabdi, bukan pemimpin yang hanya mengejar jabatan untuk kepentingan pribadi.
Buleleng, kata dia, sudah begitu lama tertinggal baik dari kabupaten lain di Bali Selatan dari segi pembangunan infrastruktur, indeks pembangunan manusia, pendidikan dan kesehatan.
Kedepan, perlu gerakan bersama antara pemerintah daerah dan rakyatnya mengenai nasib Buleleng kedepan. "Pemimpin harus tampil didepan memberikan contoh," kata dia sembari menyatakan contoh yang dimaksud adalah jiwa merakyat dan sederhana.
Politisi Golkar asal Banyuatis itu pun berharap pemimpin berani turun blusukan ke lapangan, mengecek apa yang memang dibutuhkan masyarakatnya, bukan hanya memantau dari belakang meja saja.
"Kami berharap Buleleng berubah menjadi daerah yang lebih baik. Saya merupakan orang Buleleng. Saya terus berjuang melalui jalur legislasi di DPRD Bali. Tetapi untuk memajukan daerah tentu lebih banyak di tangan pemerintah daerah dalam hal ini bupati, Jadi masyarakat harus bijak pilih bupati yang mau bekerja dan tentu merakyat," tegasnya.
Ia pun berpendapat, masyarakat Buleleng dinilai sudah sangat cerdas kedepan dalam menentukan pilihan. "Saya lihat masyarakat Buleleng itu seperti warga Amerika yang terdiri dari berbagai ras dan golongan. Mereka sangat fleksibel memilih pemimpin dan sangat sulit diprediksi. Buleleng saya kira akan demikian pula," demikian Sugawa.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Masyarakat harus cerdas menilai pemimpin mana yang mau bekerja untuk mewujudkan kesejahteraan dan yang mana hanya foya-foya dan berpesta," katanya Sugawa Korry, Rabu.
Ia mengatakan, Buleleng yang merupakan salah satu kabupaten di Pulau Dewata yang masih tertinggal dari segi pembangunan dari beberapa kabupaten lainnya, kedepan memerlukan pemimpin berjiwa pengabdi, bukan pemimpin yang hanya mengejar jabatan untuk kepentingan pribadi.
Buleleng, kata dia, sudah begitu lama tertinggal baik dari kabupaten lain di Bali Selatan dari segi pembangunan infrastruktur, indeks pembangunan manusia, pendidikan dan kesehatan.
Kedepan, perlu gerakan bersama antara pemerintah daerah dan rakyatnya mengenai nasib Buleleng kedepan. "Pemimpin harus tampil didepan memberikan contoh," kata dia sembari menyatakan contoh yang dimaksud adalah jiwa merakyat dan sederhana.
Politisi Golkar asal Banyuatis itu pun berharap pemimpin berani turun blusukan ke lapangan, mengecek apa yang memang dibutuhkan masyarakatnya, bukan hanya memantau dari belakang meja saja.
"Kami berharap Buleleng berubah menjadi daerah yang lebih baik. Saya merupakan orang Buleleng. Saya terus berjuang melalui jalur legislasi di DPRD Bali. Tetapi untuk memajukan daerah tentu lebih banyak di tangan pemerintah daerah dalam hal ini bupati, Jadi masyarakat harus bijak pilih bupati yang mau bekerja dan tentu merakyat," tegasnya.
Ia pun berpendapat, masyarakat Buleleng dinilai sudah sangat cerdas kedepan dalam menentukan pilihan. "Saya lihat masyarakat Buleleng itu seperti warga Amerika yang terdiri dari berbagai ras dan golongan. Mereka sangat fleksibel memilih pemimpin dan sangat sulit diprediksi. Buleleng saya kira akan demikian pula," demikian Sugawa.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017