Denpasar (Antara Bali) - Harga emas di pasaran selama tujuh pekan terakhir ini melambung tinggi hingga mencapai Rp599.000 per gram, namun tidak terpengaruh dengan Logam Mulia (LM) Antam Butik Emas Bali.

"Kami optimistis dengan harga emas yang semakin tinggi di wilayah wisata Pulau Dewata, akan mampu menjadi daya tarik tersendiri karena mendapatkan nilai investasi yang baik," kata Pimpinan Logam Mulia (LM) Butik Emas Bali, Risqon, di Bali, Sabtu.

Ia mengatakan, tingginya harga emas tersebut juga ditopang pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump yang memicu ketidakpastian di pasar uang, mungkin nantinya akan banyak keputusan dan kebijakan baru.

Hal itu akan berpengaruh terhadap saham emas, sehingga untuk investasi emas tidak terpengaruh dengan inflasi.

Risqon yang baru tiga bulan memimpin Butik Emas Bali, mengaku puas dengan hasil penjualan yang cukup mencapai target bulanan, biasanya diakhir tahun masyarakat belum antusias ke investasi Emas hanya untuk menikmati wisata dan liburan di Pulau Bali.

Pelanggan yang kebanyakan masyarakat Bali, umumnya senang mengoleksi emas, sekaligus investasi, sehingga pembeli yang datang ke Logam Mulia Butik Emas Bali 60 persen masyarakat Bali, 20 persen wisatawan domestik, dan sepuluh persen Wisatawan mancanegara, ujar Risqon.

Bahkan sejumlah Pengrajin Bali mulai melirik emas dan perak Antam, sebagai bahan baku aneka kerajinan yang diproduksi untuk memenuhi pesanan dari pasar ekspor.

Kondisi demikian mendorong penjualan Logam Emas Butik Emas Bali dapat lebih banyak dalam tahun 2017.

Risqon menggambarkan, penjualan emas Antam dalam sepuluh bulan terakhir ini menunjukkan peningkatan yang berarti karena hampir dua kali lipat dari rata-rata 6-7 kg per bulan menjadi antara sebelas hingga 12 kg per bulan.

Meningkat tipis

Sementara Kepala Cabang Pegadaian Kabupaten Tabanan, Gusti Nyoman Arka dalam kesempatan terpisah menjelaskan,

harga emas mulai mengalami lonjakan tipis, namun kalangan Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB) belum berani menyikapi harga emas tersebut dengan menyesuaikan harga terbaru.

Membaiknya harga emas itu setelah sebelumnya mengalami penurunan harga menjelang pergantian tahun

lalu.

Sejak awal tahun 2017 hingga saat ini harga emas dunia juga mulai mengalami lonjakan, meskipun masih sangat tipis.

"Kami belum menyesuaikan harga terbaru itu karena kondisi tersebut masih dikisaran tipis dan belum stabil," ujar Gusti Nyoman Arka.

Ia menambahkan, harga emas sudah mulai membaik pada tahun ini, namun kondisi tersebut belum berpengaruh terhadap nilai taksiran emas pada produk gadai, Sebab, hingga kini nilai taksiran di Pegadain masih menggunakan patokan sebelumnya, yakni pada tahun 2016 dengan nilai Rp 475.000 per gram.

Perubahan nilai taksir tersebut kemungkinan akan dilakukan menunggu momentum sekaligus menunggu kondisi stabilnya harga emas lebih lanjut, ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017