BNPB: Tempat Wisata di Bali Tetap Aman Dikunjungi

Pewarta : Pewarta: Ni Luh Rhismawati

BNPB: Tempat Wisata di Bali Tetap Aman Dikunjungi

Sejumlah Umat Hindu menggelar upacara di Pura Besakih yaitu Pura yang berada di kaki Gunung Agung, Karangasem, Bali, Selasa (19/9). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/wdy/2017. (edm)

Denpasar (Antara Bali) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menjamin sejumlah tempat wisata di Pulau Dewata tetap aman dikunjungi karena tidak ada dampak langsung dari kenaikan status vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.

"Begitu pula Bandara Internasional Ngurah Rai juga jauh jaraknya dengan Gunung Agung. Aktivitas penerbangan normal. Jadi tidak ada alasan untuk khawatir dengan keselamatan berwisata di Bali," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dihubungi dari Denpasar, Jumat.

Menurut dia, adanya pemberitaan yang berlebihan, bahkan banyak informasi menyesatkan atau "hoax" yang beredar di masyarakat tentang peningkatan status Gunung Agung, telah menyebabkan sebagian masyarakat takut berkunjung ke Pulau Bali. Bahkan masyarakat di Bali pun ada sebagian yang ikut panik.

"Beberapa kedutaan asing menanyakan kepada Posko BNPB mengenai kondisi aktivitas Gunung Agung dan penanganannya. Hingga saat ini kondisi pariwisata di Bali masih aman untuk dikunjungi, kecuali di dalam radius yang dilarang oleh PVMBG untuk melakukan aktivitas di sekitar Gunung Agung," ujarnya.

Dia mengemukakan, sejumah tempat wisata di Bali seperti Tanah Lot, Uluwatu, Danau Beratan Bedugul, Istana Tampak Siring, Bali Safari dan Marine Park, Garuda Wisnu Kencana, Pantai Sanur, Tanjung Benoa, Goa Gajah, Kawasan Nusa Penida, Pantai Kuta, dan lain sebagainya itu aman.

"Tidak ada dampak langsung dari kenaikan status Gunung Agung menjadi Siaga terhadap kawasan wisata itu yang lokasinya berada jauh dari gunung tertinggi di Bali itu," ucap Sutopo.

Rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) adalah masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius enam kilometer dari kawah puncak Gunung Agung atau pada elevasi di atas 950 meter dari permukaan laut.

Selain itu, ditambah perluasan sektoral ke arah utara, tenggara dan selatan-baratdaya sejauh 7,5 kilometer. Di dalam radius ini tidak boleh ada wisatawan atau aktivitas masyarakat di dalamnya.

"Jadi, tempat wisata di Bali masih aman. Silakan masyarakat tetap berkunjung untuk menikmati indahnya alam, budaya, kuliner dan lainnya di Pulau Dewata. Pemerintah pasti akan menyampaikan peringatan dini dan informasi yang akurat ketika ada ancaman terhadap masyarakat," ujar Sutopo.

Dia tidak memungkiri aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem meningkat. Sejak pukul 00.00-12.00 Wita pada 22 September 2017 telah terjadi 58 gempa vulkanik dangkal, 318 kali gempa vulkanik dalam, dan 44 kali gempa tektonik lokal.

Masyarakat yang tinggal di dalam radius sesuai rekomendasi PVMBG sebagian telah mengungsi. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah dibantu dari berbagai pihak terus menyalurkan bantuan dan menangani pengungsi. (WDY)
Editor: Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali