Menlu RI Bicara Soal Kebebasan Beragama di PBB

Pewarta : Pewarta: Aditya E.S. Wicaksono

Menlu RI Bicara Soal Kebebasan Beragama di PBB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) menjadi pembicara pada Simposium Tahunan Trygve Lie membahas kebebasan beragama di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-72 PBB di New York, Amerika Serikat. (ANTARA FOTO/Aditya Wicaksono/wdy/17)

New York (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjadi salah satu panelis dalam Simposium Tahunan Trygve Lie yang membahas tentang kebebasan beragama di sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (BB) ke-72 di New York, Kamis.

Dalam simposium yang diselenggarakan oleh International Peace Institute (IPI) di UN Plaza itu, Menteri Luar Negeri mengemukakan bahwa Indonesia yang 85 persen dari sekitar 260 juta penduduknya Muslim juga menjadi rumah bagi umat beragama lain termasuk Kristen, Katholik, Hindu, Buddha, Kong Hu Chu dan penganut aliran kepercayaan. 

"Toleransi lah yang membuat Indonesia bersatu sebagai suatu negara. Oleh karena itu usaha-usaha kita untuk melindungi hak-hak kebebasan beragama dan perdamaian harus berjalan bersama dengan kerja kita dalam memelihara toleransi," katanya.

Mendorong semangat toleransi dan kebebasan beragama dan berkepercayaan, ia mengatakan, merupakan cara efektif untuk melawan ekstremisme yang mengatasnamakan agama.

"Ekstremis religius telah dengan tidak benar menggunakan agama untuk membenarkan kebijakan yang tidak berperikemanusiaan mereka," kata Retno. (WDY)
Editor: I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali