Samarinda, Kalimantan Timur (Antara Bali) - Kepala Polda Kalimantan
Timur, Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin, memastikan pelaku peledakan
bom di halaman Gereja Oikumene, Loa Janan, Samarinda, Minggu, merupakan
anggota kelompok teroris.
"Polisi akan menyelidiki jaringan dari pelaku yang kini sudah
ditangkap," kata Safaruddin, kepada wartawan usai menjenguk korban
ledakan di RSUD A Moeis, Samarinda Seberang, Minggu.
Beberapa saat sebelumnya, Safaruddin juga mendatangi lokasi
ledakan, di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Samarinda
Seberang.
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polda
KalimantanTimur, kata dia, juga sedang bergerak menuju lokasi untuk
membantu penyelidikan kasus ledakan itu.
"Saat ini situasi sudah kondusif dan terkendali. Saya minta
masyarakat untuk tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa, karena
kasusnya sudah ditangani polisi," ujar dia.
Dia hadir di rumah
sakit itu untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban dan
memastikan kondisi korban yang semuanya anak-anak serta balita.
"Seluruh korban luka adalah anak-anak dan balita. Kondisi lukanya
tidak parah, bahkan satu anak sudah diperbolehkan pulang, sementara
empat korban lain masih perlu perawatan," jelasnya.
Keempat korban luka yang masih dirawat masing-masing Intan Marbon
(2,5 tahun), Triniti Hutahayan (4 tahun), Anita (4 tahun), ketiganya
warga Gang Jati, Harapan Baru, Samarinda Seberang, dan Alfaro Sinaga (5
tahun) warga Aspol Km 4 Loa Janan.
Ledakan terjadi sekitar pukul 10.30 WITA, saat puluhan jemaat Gereja Oikumene sedang kebaktian sesi kedua.
Terduga pelaku peledakan ditangkap warga saat berusaha melarikan diri dengan menceburkan diri ke Sungai Mahakam.
Selain mencederai sejumlah korban, ledakan bom molotov itu
mengakibatkan empat unit sepeda motor, termasuk milik terduga pelaku
yang ditinggalkan di halaman gereja mengalami kerusakan. (WDY)
Peledakan di Gereja Samarinda Dilakukan Teroris
Minggu, 13 November 2016 19:59 WIB