London (Antara Bali) - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan go
digital dalam upaya mencapai target 20 juta wisatawan pada tahun 2019
mendapat apresiasi dari Badan PBB yang mengurus masalah pariwisata dunia
dengan melancarkan tiga strategi besar.
Hal itu disampaikan Kemenpar saat bertemu dengan Sekjen UNWTO
Taleb Rifai bersama sembilan Board of Executive Director yang
berpengalaman dalam melancarkan strategi meraih wisatawan, demikian
Asdep Pengembangan Pemasaran Wilayah Eropa Timur Tengah, Afrika dan
Amerika, Nia Niacaya kepada Antara London, Rabu.
Dalam pertemuan yang digelar di Markas Besar UNWTO, Menpar merinci
ketiga strategi tersebut seperti Go Digital, Homestay dan Sustainable
Tourism Observatory (STO) menuju Sustainable Tourism Certificatios
(STC).
"Buka wawasan, benchmarking, terus diuji oleh ahlinya agar on
track. Jika ingin menjadi pemain global, kelas internasional, membuat
lompatan mendunia, pergunakan standar global," ujar Arief Yahya.
Menurut Menteri Pariwisata, visi tanpa aksi itu hanya fantasi.
Aksi tanpa visi itu hanya sensasi. Lembaga PBB di bidang pariwisata
(UNWTO) punya segudang data, hasil riset, pengalaman dan contoh
terobosan di banyak negara yang sudah sukses di pariwisata.
Dalam pembahasan masalah Go Digital, tidak terlalu banyak
menghabiskan energi untuk diskusi. Secretary of the General Assembly and
the Executive Council and Regional Director for Asia and the Pacific
yang berasal dari China, Xu Jing, Executive mengakui Menpar Arief Yahya
yang mantan CEO Telkom, dan mempunyai backgroundnya IT, dunianya sudah
digital.
"Anda tahu lebih banyak dan detail. Go digital tidak bisa ditolak," ujar Xu Jing,
Menurut Xu Jing, 68 persen traveller di Tiongkok menggunakan digital online dalam searching mencari destinasi liburan.
Dari sisi marketing, Kemenpar memanfaatkan nama besar seperti Trip
Advisor, Google, Baidu, Ctrip, CCTV, Xinhua dan lainnya yang menguasai
market potensial.
Sementara dari sisi selling, Arief Yahya mempresentasikan
ITX-Indonesia Travel X-change, digital market place yang mempertemukan
supplay and demand ke dalam satu platform.
Dari look, book, sampai pay, tersedia dalam layanan ITX yang sejak
diluncurkan di Rakornas Kemenpar Go Digital Be The Best 15-16 September
2016 lalu diluncurkan sudah mendapatkan lima ribu indutri seperti
Penerbangan, akomodasi maupun attractions seperti restoran, tempat
hiburan dan lainnya,
Go Digital ini juga memfasilitasi industri pariwisata yang 90 persen masuk kategori UMKM, unit usaha kecil dan menengah.
Kemenpar atau pemerintah menyediakan platform atau plaza
online-nya, industri yang mengisi etalasenya dengan berbagai produk dan
paket wisatanya. Plaza itulah yang akan dipromosikan besar-besaran di
semua target market dan originasi potensial.
ITX itu nantinya akan seperti TripAdvisor, Booking.Com, CTrip dan online service lainnya.
Di Indonesia terdapat 55 juta UMKM dan uniknya tiga persen
pengusaha yang besar menguasai 70 persen perekonomian negeri. "Adanya
ITX diharapkan akan ada sharing economy," ujarnya.
Langkah pertama Go Digital diapresiasi oleh hampir semua petinggi
UNWTO yang dipimpin Taleb Rifai bersama kesembilan board of directornya.(WDY)
Go Digital Kemenpar Panen Pujian
Kamis, 13 Oktober 2016 8:13 WIB