New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi (mixed)
terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena
investor menunggu pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang
dipantau secara cermat akhir pekan ini.
Yellen akan berbicara di Simposium Kebijakan Ekonomi di Jackson
Hole, Wyoming, Jumat. Para investor berharap untuk mendapatkan beberapa
sinyal dari pidatonya tentang waktu kenaikan suku bunga Fed berikutnya.
Pernyataan "hawkish" pejabat-pejabat Fed baru-baru ini, telah
mengangkat ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada akhir tahun.
Wakil Ketua Fed Stanley Fischer mengatakan pada akhir pekan bahwa ekonomi AS hampir memenuhi target-target bank sentral.
"Kami mendekati target-target kami ... Ke depan, saya berharap
pertumbuhan PDB akan meningkat di kuartal-kuartal mendatang, karena
investasi pulih dari pelemahan mengejutkan dan hambatan dari apresiasi
dolar sudah berkurang," kata Fisher dalam pidatonya pada Minggu (21/8).
Pernyataannya muncul setelah Presiden Fed San Francisco John
Williams mengatakan pada Kamis (18/8) bahwa ekonomi negara itu cukup
kuat untuk menjamin kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Di sisi ekonomi, penjualan rumah baru AS keluar positif. Penjualan
rumah keluarga tunggal baru pada Juli 2016 berada di tingkat tahunan
yang disesuaikan secara musiman mencapai 654.000 unit, jauh di atas
perkiraan pasar dan mencatat level tertinggi sejak Oktober 2007, kata
Departemen Perdagangan, Selasa.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,1305 dolar
dari 1,1320 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi
1,3192 dolar dari 1,3131 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7617
dolar dari 0,7624 dolar.
Dolar dibeli 100,24 yen Jepang, lebih rendah dari 100,29 yen di sesi
sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9630 franc Swiss dari 0,9618 franc
Swiss, dan beringsut turun menjadi 1,2915 dolar Kanada dari 1,2959 dolar
Kanada. (WDY)
Kurs Dolar AS Bervariasi Jelang Pidato Yellen
Rabu, 24 Agustus 2016 9:29 WIB