Chicago (Antara Bali) - Emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), menjelang
pengumuman Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), Federal Reserve AS.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 5,9
dolar AS atau 0,45 persen, menjadi menetap di 1.326,70 dolar AS per
ounce.
Pada pertemuan hari ini (Rabu), pedagang yakin bahwa Fed akan
menunda kenaikan suku bunga yang sebelumnya diharapkan Juli hingga
2017. Risalah pertemuan Fed sebelumnya menyebabkan para pedagang
percaya bahwa Fed akan menaikkan suku bunga 0,50 persen ke 0,75 persen
selama pertemuan FOMC Desember.
Menurut alat pemantau Fed, CME Group, probabilitas tersirat saat ini
untuk kenaikan dari 0,50 persen ke 0,75 persen adalah pada 4,0 persen
untuk pertemuan Juli, 27 persen pada pertemuan September, 29 persen pada
pertemuan November, dan 49 persen di pertemuan Desember 2016.
Di sisi lain, penguatan dalam dolar AS menempatkan tekanan pada
logam mulia, karena indeks dolar AS naik 0,29 persen menjadi 97,46 pada
pukul 18.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang
mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika
dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan
dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Emas mendapat dukungan ketika Departemen Perdagangan AS mengatakan
pada Rabu bahwa pesanan barang tahan lama turun 4,0 persen pada Juni,
yang analis catat merupakan penurunan terbesar dalam hampir dua tahun.
Angka negatif mengirim para investor menuju logam mulia sebagai aset
"safe haven" menjelang pengumuman FOMC Federal Reserve AS.
Perak untuk pengiriman September naik 31,2 sen, atau 1,59 persen,
menjadi ditutup pada 19,995 dolar AS per ounce. Platinum untuk
pengiriman Oktober bertambah 29,2 dolar AS, atau 2,66 persen, menjadi
ditutup pada 1.128,20 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua. (WDY)
Emas Naik Jelang Pengumuman Federal Reserve
Kamis, 28 Juli 2016 8:33 WIB