New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar
mata uang utama pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena data ekonomi terbaru
yang keluar dari negara itu secara keseluruhan positif, memacu
ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga tahun ini.
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa bahwa "housing
starts" atau rumah yang baru dibangun milik pribadi pada Juni berada di
tingkat tahunan disesuaikan secara musiman 1,189 juta unit, 4,8 persen
di atas angka revisi estimasi Mei. Perkiraan terbaru itu, juga
mengalahkan konsensus pasar 1,170 juta unit.
Selain itu, Departemen Perdagangan AS mengumumkan pada Jumat lalu
bahwa perkiraan awal penjualan jasa ritel dan makanan untuk Juni naik
0,6 persen dari bulan sebelumnya menjadi 457,0 miliar dolar AS,
mengalahkan konsensus pasar naik 0,1 persen.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama,
naik 0,10 persen menjadi 97,161 pada akhir perdagangan Rabu, level
tertinggi dalam empat bulan.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1005 dolar dari
1,1012 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3148
dolar dari 1,3092 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7475 dolar
dari 0,7505 dolar.
Dolar dibeli 106,86 yen Jepang, lebih tinggi dari 106,04 yen pada
sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9875 franc Swiss dari 0,9858 franc
Swiss, dan beringsut naik ke 1,3062 dolar Kanada dari 1,3034 dolar
Kanada, demikian Xinhua.(WDY)
Dolar AS Menguat Didorong Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga
Kamis, 21 Juli 2016 9:00 WIB