Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Rabu pagi, bergerak melemah sebesar 10 poin menjadi
Rp13.081 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.071 per dolar AS.
"Laju penguatan nilai tukar rupiah cenderung tertahan di tengah
pergerakan dolar AS yang menguat di kawasan Asia," kata Ekonom Samuel
Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar cenderung masuk dalam aset "safe
haven" seperti dolar AS menyusul lembaga dana moneter internasional
(IMF) memangkas proyeksinya atas pertumbuhan ekonomi global lebih rendah
0,1 persen, itu adalah pemangkasan yang kelima kali.
Kendati demikian, lanjut dia, eforia amnesti pajak yang masih
berlanjut dapat mendorong nilai tukar rupiah kembali bergerak ke area
positif.
"Ada penambahan likuiditas global, seharusnya itu dapat memperkuat
kurs khususnya di negara berkembang, termasuk rupiah," katanya.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada
menambahkan bahwa menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG
BI), pelaku pasar cenderung megambil posisi "wait and see" untuk
mengetahui arahan kebijakan moneter di dalam negeri.
"Di tengah penantian itu pergerakan rupiah cenderung berada dalam area konsolidasi," katanya.
Secara teknikal, lanjut dia, nilai tukar rupiah rupiah juga masih
berada dalam area konsolidasi yang menandakan pelaku pasar masih
menunggu adanya sinyal dan konfirmasi sentimen baru dari pemerintah. (WDY)
Rupiah Rabu Bergerak Melemah Menjadi Rp13.081
Rabu, 20 Juli 2016 11:21 WIB